Seorang pemuda manis baru saja pulang dari sekolah
yaitu Alaska yang sedang berjalan santai di trotoar kota sambil asyik membaca novel favoritnya.
Novel itu adalah kisah fantasi, petualangan dan romansa kerajaan berjudul "Valcrest Warisan Mahkota". Dunia yang digambarkan dalam novel begitu hidup di benaknya,
Alaska adalah siswa yatim piatu dari kecil hidup di panti hingga beranjak dewasa
Alaska yang berumur 18 tahun ini memliki kecerdasan hingga bisa sekolah di sekolah yang elite dengan jalur beasiswa nya
Dia juga bekerja paruh waktu untuk melengkapi kebutuhan hidup nya dan dia sangat sangat menyukai novel
bukan hanya itu Alaska adalah pemuda yang ceroboh.
Seperti saat ini
Tanpa sadar, ia terus membaca sambil berjalan, tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang berubah menjadi hijau.
"Dari semua karakter, kenapa Pangeran Remiel harus punya nasib seburuk itu?" gumamnya, mendesah kecewa. Fokusnya terus tertuju pada halaman-halaman buku itu. Namun, saat ia hendak berbalik untuk melangkah lebih jauh, suara klakson keras mengejutkannya.
BRUKK!
Rasanya seperti dunia berputar cepat, tubuhnya terpental, dan dunia di sekelilingnya menghilang dalam kabut gelap.
Ketika Alaska membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit megah berhiaskan ukiran emas. Ia mencoba bangkit, tapi tubuhnya terasa begitu berat.
Napasnya tersengal, dan saat menoleh, ia melihat seorang pelayan muda berdiri gugup di dekat tempat tidur.
"Yang Mulia Pangeran... Anda sudah sadar?" suara pelayan itu bergetar, mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.
Alaska mengerjapkan mata, bingung. "Pangeran? Apa maksudmu?"
Namun, saat ia melihat ke cermin di dekat tempat tidur, rasa terkejut menyergapnya.
Wajah yang memandang balik kepadanya adalah seorang pemuda manis dengan rambut silver berkilauan dan mata hijau yang Cermelang. Ini bukan wajahnya. Ini adalah...
"Remiel Zian Valcrest," bisiknya.
Oh tidak, aku masuk ke dalam novel itu! pikirnya. Tubuhnya bergetar antara keterkejutan dan kebingungan di sela memikirkan hal yang memusingkan suara pelayan itu kembali barasuara
Pelayan itu, yang memperkenalkan dirinya sebagai Riona, melanjutkan dengan suara lembut, "pangeran, Anda jatuh dari kuda tiga hari lalu. Kami telah melaporkan kondisi Anda kepada Yang Mulia Kaisar dan keluarga kerajaan, tetapi..."
Pelayan itu menghentikan ucapannya sejenak, wajahnya tampak murung.
"Tapi mereka tidak datang," Alaska menyelesaikan kalimatnya. Jantungnya mencelos saat mengingat bagaimana keluarga Valcrest memperlakukan Remiel.
Pangeran bungsu ini adalah noda dalam silsilah mereka, sehingga mereka merasa tak perlu repot-repot menjenguknya meskipun ia terluka parah.
Sebelum Alaska dapat memproses semuanya, ingatan Remiel tiba-tiba menyeruak.
Ia teringat kejadian terakhir sebelum tubuh ini mengalami kecelakaan.
Pangeran Remiel jatuh dari kudanya saat bermain di halaman kerajaan, tanpa ada seorang pun yang peduli.
Meski para pelayan telah melapor ke seluruh anggota keluarga kerajaan, tak satu pun dari mereka datang menjenguk.
Bahkan ayahnya, Kaisar Aldrian magnus valcrest, hanya memberi perintah singkat: "Biarkan dia belajar dari kecerobohannya sendiri."
Air mata Alaska hampir menetes ketika menyadari betapa terabaikannya anak ini.
Ia adalah pangeran, tetapi diperlakukan seolah-olah tidak ada. Rasa sakit hati dan kesedihan yang dulu hanya ia baca kini terasa nyata.
Dan ingatan tentang karakter ini Pangeran bungsu keluarga Valcrest, terkenal sebagai pembuat onar, yang nasibnya diabaikan oleh keluarganya.
Namun, Alaska tidak akan membiarkan itu terus terjadi.
Selama beberapa jam berikutnya, Alaska mencoba memahami situasinya. Ia benar-benar telah masuk ke tubuh Remiel valcrest,
dan di dunia ini, ia tidak bisa kembali ke kehidupannya yang lama. Namun, satu hal jelas baginya ia tidak akan membiarkan Remiel terus hidup dalam penderitaan.
"Tidak," gumamnya sambil mengepalkan tangan kecil Remiel. "Aku akan mengubah segalanya.
Kalau keluarga kerajaan tidak peduli padaku, aku akan membuat mereka peduli. Kalau Remiel dulu ceroboh dan kasar, aku akan jadi kebalikannya. Mereka tidak akan punya alasan untuk membenci aku lagi."
Keputusan itu membuat semangatnya bangkit. Langkah pertama ia harus mengubah sikapnya, dimulai dengan orang-orang terdekat.
Keesokan harinya, saat Riona datang untuk mengantarkan sarapan, ia terkejut melihat perubahan pada pangeran muda itu.
"Selamat pagi, Riona!" sapa Alaska ceria. Senyum manis menghiasi wajahnya, sesuatu yang tak pernah dilihat oleh pelayan-pelayan sebelumnya.
Riona membeku sejenak, bingung harus merespons bagaimana setelah melihat wajah imut pangeran nya ini. "P-pagi, pangeran." Ucap gugup riona
Alaska mengambil nampan sarapan dari tangan Riona dengan hati-hati. "Terima kasih telah membawakan ini. Kamu pasti sudah bekerja keras, ya?"
Riona menatapnya dengan mata membelalak. "A-anda... tidak marah?"
"Marah? Untuk apa?"
"Biasanya... Anda akan membuang makanan ini dan memarahi kami," jawab Riona dengan suara pelan, takut reaksi pangeran berubah kapan saja.
Alaska tertawa kecil, sesuatu yang terdengar begitu asing bagi pelayan itu. "Itu masa lalu. Mulai sekarang, aku tidak akan seperti itu lagi. Aku harap kamu bisa sabar dengan aku, ya."
Riona tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Seolah-olah Pangeran Remiel yang lama sudah lenyap digantikan seseorang yang benar-benar berbeda.
Setelah mengantarkan makanan riona kembali ke dapur dan mengatakan kepada pelayan yang lain
"Hey aku ingin memberitahu kalian sesuatu yang akan membuat kalian terkejut" Riona
"Ada apa riona? " Tanya lena teman riona
"Apa kau tahu pangeran Remiel telah berubah? " Riona
"Maksudmu berubah apakah pangeran Remiel sekarang telah membunuh hewan hewan yang lucu? "Tanya Lena
"Bukan tentu bukan itu, sekarang pangeran berubah menjadi lembut setelah bangun dari koma dan dia sangat sangat imut karena wajahnya yang awalnya selalu marah menjadi lembut itu benar-benar sangat imut kyakkk" Cerita antusias riona
"Benarkah aku ingin melihat nya" Ucap Lena penasaran
Skip
Di hari-hari berikutnya, perubahan Remiel terus menarik perhatian. Pelayan-pelayan yang dulunya takut melayani mulai merasa nyaman di dekatnya.
Tidak ada lagi teriakan, caci maki, atau barang-barang yang dilempar.
Ketika salah satu pelayan secara tidak sengaja menjatuhkan vas bunga kesukaan Pangeran, Remiel hanya tertawa kecil dan berkata, "Itu cuma vas. Jangan khawatir, aku juga sering ceroboh."
Kabar tentang perubahan sikap Pangeran Bungsu mulai menyebar ke seluruh istana, termasuk ke telinga sang kaisar dan putra mahkota.
Namun, bagi mereka, itu hanyalah angin lalu. Bagaimanapun juga, reputasi buruk Remiel terlalu dalam untuk dilupakan begitu saja.
Namun Alaska tahu, perubahan besar membutuhkan waktu.
"Aku akan membuat mereka semua melihat. Tidak ada yang bisa mengabaikan aku lagi," gumamnya dengan senyum penuh tekad.
Dan begitulah, perjalanan Alaska sebagai Remiel Zian Valcrest dimulai. Dari seorang pemuda biasa yang ceroboh, ia akan mengubah nasib pangeran pembuat onar menjadi kisah yang jauh lebih indah.
VOTE VOTE DAN KOMENTARNYA YA🌹🌹🌹

KAMU SEDANG MEMBACA
Become the youngest prince [END]
Short StoryBagaimana jika seorang pemuda manis, yang meninggal karena ceroboh tidak melihat jalan saat menyeberang, tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi ke dunia novel favoritnya? Dunia itu berlatar era kerajaan yang megah, namun ia tidak beruntung kare...