5. Pertanyaan yang Sama

40 6 0
                                        

Hai haiii
Welcome back to my story
Enjoy your reading, guys!😘

***

Hari demi hari berlalu, kini sudah 5 hari terlewat sejak kejadian dimana Rembulan menangkap basah Arka berselingkuh dengan Violetta. Semenjak kejadian tersebut, Rembulan memutuskan untuk memblokir kontak keduanya di ponsel gadis itu, ia memilih melupakan semua hal yang berhubungan dengan keduanya.

Selama 5 hari ini tidak ada adegan menangis bombay di kamar bagi Rembulan, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, gadis itu memilih untuk melupakan hal yang baru menimpanya tersebut. Meskipun terkadang ingatan akan kenangan bersama Arka dan Violetta seringkali melintas di pikirannya, namun ia sudah berpesan pada dirinya sendiri untuk tidak berlarut-larut dalam masalah ini.

Ting

Ponsel Rembulan yang gadis itu simpan di atas nakas berbunyi, menandakan notifikasi masuk ke dalam ponselnya tersebut. Rembulan menghentikan aktivitas menyatok rambutnya, tangannya meraih ponsel yang baru saja berbunyi tersebut.

Kedua alis Rembulan menyatu ketika ia mendapat pesan dari Dewangga, tanpa basa-basi gadis itu menggerakkan jarinya untuk membalas pesan dari teman kakaknya tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua alis Rembulan menyatu ketika ia mendapat pesan dari Dewangga, tanpa basa-basi gadis itu menggerakkan jarinya untuk membalas pesan dari teman kakaknya tersebut. Dewangga mengajaknya untuk pergi ke kampus bersama, entah ada angin apa yang membuat kakak tingkatnya itu berinisiatif untuk mengajaknya pergi bersama.

Setelah beberapa bubble chat tertera di sana, Rembulan kembali menaruh ponsel miliknya di tempat semula dan melanjutkan aktivitas sebelumnya yang sempat tertunda.

***

Rembulan melangkahkan kakinya untuk menuruni satu persatu anak tangga lantai 2 rumahnya tersebut, dari sana ia mendengar suara obrolan beberapa orang yang berada di teras rumah. Pelan tapi pasti, Rembulan mendekati sumber suara tersebut.

“Udah siap?”

Rembulan mengangguk atas pertanyaan yang dilayangkan oleh sang Ayah. Rembulan menatap satu persatu orang yang ada di sana, mulai dari Ayahnya, Fajar, dan terakhir tatapannya jatuh pada Dewangga yang sedang menyesap kopi di samping Fajar.

“Kamu kenapa malah ngerepotin Dewa sih, dek?” suara Gilang lagi-lagi terdengar. Kini Rembulan menatap sang Ayah dengan tatapan setengah bertanya, kemudian beralih pada Dewangga seraya mempertahankan tatapannya tersebut.

“Gak repot, Om. Lagian Dewa juga ada kelas di jam yang sama, terus ini kebetulan ambil laptop yang ketinggalan di sini, jadi sekalian aja,” jelas Dewangga menjawab pertanyaan yang sebenarnya Gilang ajukan untuk Rembulan.

“Ayo, Bul!” ajak Dewangga pada Rembulan yang masih mematung di sana melihat interaksi ketiga laki-laki yang ada di hadapannya.

Rembulan mengangguk menjawab ajakan Dewangga. Sebelum pergi ia sempat menyalami Ayah dan kakak laki-lakinya itu, “aku berangkat ya?” pamitnya yang dijawab anggukan oleh Gilang dan Fajar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 26, 2024 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cahaya RembulanWhere stories live. Discover now