07.00

22K 1.3K 14
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Tandai typo

Setelah pulang dari perusahaan laksana, kaluna memilih untuk singgah membeli makanan yang sedang viral yaitu croissant dan makanan pastry lainnya.kaluna pun tak langsung pulang ke mansion ,melainkan singgah terlebih dahulu di taman kota.

Taman tampak sangat ramai oleh orang yang berlalu lalang,mulai dari balita, anak-anak, remaja sampai orang dewasa bahkan lansia sekalipun.tatapan kaluna terpaku pada anak laki-laki yang sedang menyendiri di bawah pohon yang ada di taman,anak laki-laki yang kaluna perkirakan umur nya adalah 14
tahun.

Kaluna menghampiri anak kecil tadi,anak itu sedari tadi terus memeluk perut nya sendiri.dengan baju yang lusuh dan kotor, tubuhnya yang kurus kering membuat kaluna iba.

"Kamu kenapa? perut Kamu sakit?"tanya Kaluna lembut, karena sedari tadi anak laki-laki itu terus memeluk tubuh nya.

Anak laki-laki itu tampak mengangguk samar,tanpa menatap wajah kaluna.karena sedari tadi terus menunduk,kaluna mengelus rambut anak itu dengan lembut.

Mendapat elusan di kepala nya, membuat anak itu mendongak menatap wajah kaluna.Entah apa yang membuat nya menangis,tapi anak itu terisak saat melihat wajah kaluna.

"Kenapa menangis hm?"ujar kaluna.

Anak itu terus terisak dengan bahu yang bergetar hebat,kaluna membawa anak itu ke dalam pelukannya tanpa memikirkan bajunya yang akan kotor nanti.dapat Kaluna rasa kan tubuh anak itu menegang saat kaluna memeluk nya,tapi sedetik kemudian anak itu membalas pelukan kaluna.

Kaluna mengelus punggung yang bergetar hebat itu, berusaha menenangkan.setelah anak itu cukup tenang,kaluna menatap wajah yang masih berderai air mata itu dan menghapus air matanya lembut.

"Udah bisa cerita?tapi kalau gak mau gapapa,boleh kakak tanya?"tanya kaluna.

Anak itu tampak mengangguk, mengiyakan pertanyaan kaluna.

"Kenapa kamu dari tadi terus memeluk perut mu sendiri ?apakah sakit?"

"A-aku—l-lapar"ujar anak itu lirih.

"Ayo ikut kakak!"ujar kaluna membawa anak tadi untuk dududk di salah satu kursi di taman.

Kemudian kaluna membuka paperbag yang berisi makanan yang tadi ia beli,dan meletakkan nya di atas pangkuan anak tadi.

"Makan lah"

"A-apa kah b-boleh"cicit anak itu.

"Tentu saja, makan lah sampai kenyang"balas kaluna.

Anak itu tampak makan dengan sangat lahap, menandakan bahwa ia benar-benar kelaparan.kaluna menatap tubuh anak itu, yang tampak sangat tak terawat sama sekali.kulit nya yang seperti nya berwarna putih tampak tertutup oleh debu yang menempel dan terlihat sangat kusam, tubuh yang kurus kering seperti jarang makan dan kekurangan gizi.

"Terimakasih—k-kakak"ujar anak itu , setelah menghabiskan makanan nya.

"Sama-sama, kalau boleh tau kamu tinggal di mana?dan kemana kedua orang tua mu?"tanya Kaluna hati-hati takut menyinggung nya.

"Aku tinggal di kolong jembatan, sebelum nya aku tinggal di panti asuhan.tapi aku kabur karena tidak kuat dengan siksaan di sana, meskipun kelaparan setidaknya itu lebih baik daripada harus merasakan kesakitan setiap hari"ujar anak tadi dengan sedih.

Entah kenapa mendengar cerita anak tadi,membuat kaluna sedih dan menangis sesenggukan.meskipun bingung melihat wanita di depannya menangis saat mendengarkan cerita nya,tapi anak itu tampak berusaha menenangkan kaluna dengan cara menepuk-nepuk punggung kaluna.

Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang