Bagian 27

9.5K 807 57
                                    

Happy reading.

Bagian sebelumnya..

Tiba-tiba dada Robert berdetak kencang. Tatapan kedua mata bocah itu membuatnya terpaku. Seperti ada rasa familiar merasakan tatapan yang di lakukan oleh bocah itu. Tapi itu tidak mungkin, kan? Ini pasti imajinasinya.

'Semoga ini hanya firasatku.' batin Robert.

Bagian sekarang..

Kini kedua geng itu mulai akur satu sama lain. Mereka semua mulai saling memaafkan dan melupakan masa lalu yang telah terjadi pada geng mereka kecuali untuk orang yang sudah berani merusak markas geng keduanya.

Perasaan Robert daritadi tidak enak. Seperti ada sebuah tatapan dari seseorang yang menatapnya dengan datar.

Disaat Robert merasakan tatapan mengerikan dari seseorang, keberuntungan telah datang padanya. Ponselnya telah berdering disana tentera telfon dari ayahnya.

Dret.

Dret.

Dret.

Panggilan masuk

Kesayangan

Tut.

"Kenapa ayah?"

"Kapan pulang?"

"Sebentar lagi Robert pulang ayah."

"Baiklah, hati hati anak ayah."

"Iya ayah."

Tut.

Robert mematikan panggilan dari ayahnya, memasukkan ponselnya pada saku di celana. Lalu ia berjalan menuju teman-temannya untuk berpamitan jika dirinya sudah mendapatkan panggilan dari orang tersayangnya.

"Aku pulang."

"Kenapa?"

"Ayah telfon."

"Kami ikut, sudah lama tidak bertemu."

"Terserah."

Mereka bertujuh dari geng avores mulai berdiri, membuat bingung semua orang yang berada pada geng Wolfe menatap mereka heran. Bukankah yang pulang hanya Robert? Kenapa mereka semua ikut juga?

"Aku ikut." Ucap bocah kecil itu menatap datar pada Robert.

Baru saja geng Wolfe heran pada geng rivalnya. Sekarang bocah yang berada dalam geng mereka juga ingin ikutan. Bahkan geng Wolfe terkejut, tidak hanya mereka tapi geng avores juga tak kalah terkejut dengan permintaan itu.

Meskipun masih terkejut, salah satu anggota Wolfe mulai bertanya pada geng avores, mewakili semua teman-temannya.

"Bolehkah ka-" Ucap Gabriel yang belum selesai menyelesaikan ucapannya tapi dipotong oleh Robert

"Tid-" Balas Robert yang juga belum menyelesaikan ucapannya tapi sudah di potong oleh bocah dari geng Wolfe.

"Aku tidak menerima penolakan." Sela bocah itu.

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang