Happy reading.
Bagian sebelumnya..
'Jadi dia yang akan menjadi adikku? Lucunyaa~ aku tidak sabar menunggu waktu untuk mengurungnya.' batin orang itu.
Bagian sekarang..
Alaska dan Liam berjalan menuju ruang yang akan digunakan untuk meeting. Disana sudah ada para pekerja lainnya yang sudah menyiapkan berbagai macam yang digunakan untuk meeting selama berlangsung.
Para pekerja yang melihat kedatangan bos kecilnya mulai menunduk hormat padanya.
"Selamat pagi Tuan."
"Selamat pagi, udah kalian siapkan semuanya?" Tanya Alaska
"Sudah kami persiapkan semua tuan."
"Bagus kalian." Ucap Alaska
"Terima kasih Tuan."
Alaska mulai duduk di kursi yang sudah di khususkan untuknya. Sedangkan untuk Liam, ia berada di samping Alaska, padahal sudah di suruh oleh Alaska untuk duduk. Namun balasan Liam hanya Menggelengkan kepala.
Akhirnya waktu yang telah di tunggu untuk meeting, para tamu dari luar negri mulai masuk ke ruangan. Dan duduk di tempat yang telah di siapkan oleh semuanya para pekerja lainnya.
Mereka semua menghabiskan waktu selama 1jam, untuk membahas berbagai hal penting. Selang beberapa menit, mereka sudah menyelesaikan pembahasan antar perusahaan.
"Senang bekerjasama dengan anda."
"Saya juga."
Mereka berdua berjabat tangan. Saat Alaska ingin melepaskan, jabatan tangannya tidak bisa terlepas. Orang yang di depannya tidak mau melepaskan jabatan tangan calon adiknya.
"Maaf, bisa anda lepaskan jabatan tangannya?"
"Hmm~" Lalu mendekatkan tubuhnya pada Alaska, ia sedikit menunduk untuk menyamai tubuh kecil itu. Mendekatkan bibirnya pada telinga orang kecil di depannya dan berbisik.
"Senang bertemu denganmu adik kecil, tunggu waktu yang akan datang untukku mengurungmu~" Bisiknya pada Alaska.
Tubuh kecil Alaska seketika menegang mendengar bisikan orang yang ada di depannya, pikiran kecil itu sekarang ia takut pada orang yang ada di hadapannya, orang ini sangat berbahaya.
Alaska ingin meminta pertolongan pada Liam. Namun Liam sekarang tidak berada di sampingnya, bisa ia lihat dari jauh Liam membantu para pekerja lainnya
Dengan sekuat tenaga ia berusaha melepaskan jabatan tangannya, matanya berkeliaran meminta tolong. Tapi tidak ada seorang pun yang datang.
Sekarang Alaska dan orang di hadapannya berada di samping ruang meeting dari sisi Alaska, ia dapat melihat Liam tapi dari sisi Liam ia tidak bisa melihat Alaska.
Ia menggigit bibirnya, wajahnya nampak ketakutan, Alaska yang melihat jabatan tangannya hampir lepas. Namun sebelum jabatan tangannya terlepas, orang di hadapannya malah memeluknya dengan sangat erat, dan berbisik kembali pada tepat samping telinga Alaska.
"Jasper Sinclair. Orang yang akan menjadi abang pertamamu, calon adikku sayang." Bisik Jasper tepat pada samping telinga Alaska.
Cup
Setelah Jasper membisik telinga Alaska, ia mengecup kening Alaska sedikit lama. Lalu melepaskan pelukan dan berjalan meninggalkan Alaska yang masih mematung di tempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa
RandomCerita pertama Aldrich Gavril, seorang murid sma yang tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang telah meninggal saat ia masih berumur 15 tahun, namun ia tidak menyerah akan kehidupannya. Ia memilih untuk melanjutkan sekolah sambil bekerja, hi...