Bab 2

144 97 16
                                    

Pukul 17.30. Belva pulang dari sekolah menuju rumah serta membawa segala rasa lelah. Baru saja ia menginjakkan kakinya di rumah, sang ayah, Julian Liamber langsung menghentikan langkahnya.

"Nilai?"

"Ini pah". Belva memberi kertas ulangan hari ini kepada sang ayah

 Belva memberi kertas ulangan hari ini kepada sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nilai ujian Belva

" Anak sialan! Kenapa segini nilai mu hah? Saya kasih kamu fasilitas, saya ga suruh kamu ngerjain hal-hal lain selain belajar, makanya kamu jangan keluyuran mulu. Dasar anak tidak tau diuntung".

"Tapi pah Belva ud-"

PLAKKK!
Belum sempat Belva melanjutkan ucapannya, ayahnya sudah terlebih dahulu memukulnya dengan rotan. Satu pukulan, dua pukulan, tiga pukulan, empat, dan lima. Begitulah yang dirasakan Belva jika tidak mendapatkan nilai yang sempurna.

"Tuhan.. Sakit... Gue kapan bahagianya sih? Coba aja kalo mamah masih ada, pasti hidup gue bisa lebih baik dari ini. Mah, langit indah banget ya? sampe mamah ikut kesana".

" Belva kamu nggak kenapa-napa nak?". Ucap Tyas Arianda, yang tidak lain adalah ibu tiri Belva

"Pergi lo cewe murahan! Lo seneng kan liat gue kaya gini?" Belva memang sangat membenci ibu sambung nya itu.

Di sisi lain, Bima yang masih nongkrong bersama teman-temannya.

"Tadi gue ketemu Belva, cewe yang lagi rame jadi pembahasan kalian".

" Wah gimana bos, cantik kan?". Sahut Zeyvano yang merupakan ketua PMR SMASGA.

"Gue akui iya. Tapi galak anjirr, baru kali ini gue diperlakuin gini sama cewe"

"Nah itu dia Bim, dia itu cewe yang unik. Dia suka ngebully murid di sekolah ini, arogan, juga galak. Tapi dia punya otak yang encer, jago dalam akademik maupun non-akademik, bisa dibilang primadona lah. Dan pastinya susah didapetin". Tutur Farrel Aryan Fadhil yang tak lain adalah anggota inti The Warrior Street.

" Sulit didapetin? kalau gue bisa gimana?" . Sahut Bima

"Lo ga usah mimpi ketinggian. She's mine."
Ucap seorang laki-laki yang baru saja datang dengan mengenakan jacket yang bertulisan BLACK WOLF di belakangnya.
Dia adalah Gilang Aeron Arzad. Yang merupakan ketua dari geng motor Black Wolf yang tak kalah populer dengan The Warrior Street. Bisa dibilang mereka bermusuhan, disebabkan permasalahan yang tak lain dari 'persaingan'.

"She is yours? Selagi belum ada status kenapa ga bisa?"

"Lo mau bersaing?"

"Kenapa ngga?"

"Oke, kita lihat siapa yang bisa dapetin Belva. Yang berhasil bakal jadi raja jalanan. Deal?"

"Siapa takut, deal"

Taruhan itu pun kini dimulai. Kita lihat siapa yang berhasil mendapatkan hati Belva. Bima atau Gilang? Author pun belum tau :), menurut kalian?

WHO IS THE VILLAIN? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang