BAB 26

48.2K 3.2K 244
                                    

Pukul tujuh lebih dua puluh, Gia dan Hana baru tiba di depan Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan. Mereka mengantri sebentar untuk berfoto di atas red carpet berlatar backdrop dengan tulisan "From Dharma to Dharma: The Fairytale Prom Night Party".

Acara pembukaan sudah dimulai pukul tujuh tadi, Hana dan Gia terlambat karena terjebak macet selama perjalanan menuju hotel. Apalagi sebelumnya mereka harus berebut taksi online dengan pengguna lainnya, karena ini malam Minggu, di mana sebagian besar orang ingin pergi keluar rumah dan berjalan-jalan.

Untungnya, banyak yang baru datang seperti Hana dan Gia. Lihat saja, lorong di depan ballroom penuh dengan remaja yang mengenakan aneka kostum, gaun, dan setelan bertemakan cerita dongeng, sesuai dengan konsep pesta malam ini.

Ekspresi antusias dan gembira terlihat menghiasi wajah-wajah para tamu undangan, yang tak lain dan tak bukan adalah siswa-siswi Dharma Yudha.

Sama halnya dengan Hana dan Gia.

Keduanya sudah menunggu datangnya hari ini sejak kelas 10.

Meskipun setiap tahunnya acara prom night party ini terbuka oleh seluruh siswa Dharma Yudha, Hana dan Gia belum pernah sekalipun menghadirinya saat kelas 10 maupun 11.

Mereka sepakat untuk hadir setelah kelulusan sekolah saja, di mana angkatan mereka akan menjadi tokoh utama dalam pesta.

Baik Hana maupun Gia, telah mempersiapkan segalanya dengan sepenuh hati selama dua tahun belakangan. Mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris, sampai tas yang akan dibawa.

Dua gadis itu sudah menabung sejak akhir kelas 11, meyisihkan sedikit uang saku mereka, demi tampil paripurna di prom night party malam ini.

Dan hasilnya tidak sia-sia.

Sejak Hana dan Gia menginjakkan kaki di lorong ballroom, sudah banyak pujian yang mereka terima, baik secara terang-terangan maupun bisik-bisik di belakang.

"Nggak salah lo milih konsep Cinderella buat acara ini, Na. Cocok banget sama lo!" kata Gia, terkikik senang sambil mengapit lengan Hana, berjalan menuju pintu utama Grand Ballroom.

"Kamu juga cantik banget pakai gaun itu, Gi. Jadi kayak Princess Tiana versi moderen," Hana balik memuji.

Penampilan Gia malam ini memang terlihat cantik, seperti kata Hana. Dengan gaun midi berwarna hijau lembut dan hiasan tiara bunga teratai di rambut keritingnya yang disanggul tinggi.

Lapisan kain chiffon penuh glitter di bagian rok memperindah gaun itu, menonjolkan kulit kecokelatan Gia, membuatnya terlihat eksotis sekaligus manis.

Tidak kalah dengan Gia, Hana juga tampil memukau malam ini. Dibalut gaun off shoulder berlengan balon dengan detail lace di bagian pinggang ke atas, berwarna biru muda dan putih, membuatnya benar-benar terlihat seperti Cinderella.

Kain tile yang berlapis, membuat gaun Hana lebih mengembang. Sebuah bando mutiara menghiasi rambut panjangnya yang malam ini dibuat bergelombang.

Hana dan Gia memasuki ballroom dan seketika terpana.

Holy moly guacamole.

Siapa pun yang telah merancang pesta ini, pastinya adalah seorang jenius dalam bidang seni. Begitu memasuki ballroom, mereka seperti berada di dunia yang berbeda.

"Sumpah, gimana mereka bisa bikin desain sebagus ini? Gue sampai merinding, Na!" Gia mengedarkan pandangannya takjub.

Orang kaya kalau ngeluarin duit buat acara beginian memang hasilnya nggak kira-kira, ya.

FIX YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang