BAB 21

42.3K 1.2K 26
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Tandai jika typo

Kalau nggak suka cerita ini
nggak usah baca

Happy reading





Sreett

Jay langsung menggendong Talia dan melepaskan sesuatu yang berada di genggaman Talia dengan cepat.

Jay membawa Talia digendongnya ke kamar mandi. Mencuci tangan Talia dan tangannya yang berlumuran darah.

"Kau baik-baik saja kan?! Kau tidak apa-apakan?! Apakah ada yang terluka?! Ayo! Katakan sesuatu!" seru Jay panik sambil menahan amarahnya, Jay memeriksa keadaan Talia dengan memutar-mutarkan tubuhnya, untuk ia periksa.

"Aku baik-baik saja," ucap Talia singkat dengan wajah datarnya.

"Syukurlah," ucap Jay sedikit lega, lalu ia kembali menggendong Talia, berjalan dan membaringkannya di ranjang, ia juga ikut berbaring dan mendekap erat tubuh Talia.

"Kau tidak apa-apakan?! Jujurlah! Aku khawatir denganmu, darling!" khawatir Jay sambil mengecupi kepala Talia berkali-kali.

"Minggir! Aku risih!" ujar Talia dengan wajah datarnya.

Sedangkan Jay hanya menghela nafasnya, lalu ia beranjak berdiri dan berjalan menuju balkon.

Jay mengambil sesuatu yang tadi Talia genggam dengan tangannya.

"Bola matanya indah! Warnanya coklat! Sama seperti bola matamu, Lady, namun... bola mata coklatnya tidak seindah bola mata coklatmu yang terang. Aku jadi ingin memiliki bola matamu, dan juga... dirimu." Jay membaca secarik kertas yang berlumuran darah, ia meremas kertas tersebut, lalu ia menggenggam erat bola mata tersebut, pasangan dari bola mata yang tadi.

Jay bergegas keluar menuju sebuah ruangan gelap, lalu ia melemparkan bola mata itu dengan kasar ke lantai, dan melemparkan secarik kertas tersebut pada Jake yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Cari tau tentang semua ini sampai ke akar-akarnya! Nyawa istriku terancam! Jangan sampai istriku terluka! Perketat pengawasan terhadap istrikundan mansion!" perintah Jay pada Jake, lalu pergi dari ruangan tersebut, menuju lantai bawah tanah, ia ingin melampiaskan kemarahannya.

•••

"You are my very beautiful wife, and your beauty belongs only to me!" puji Jay sambil memeluk Talia dari belakang yang sedang membenarkan pakaiannya di depan cermin besar.

Malam ini Talia dan Jay akan menghadiri pesta yang biasanya diadakan empat bulan sekali yang dihadiri oleh para pejabat-pejabat tinggi dan orang kalangan atas, juga kali ini tema pestanya adalah pesta topeng.

Talia terlihat elegan dan seksi mengenakan gaun hitam dengan aksesoris di lengannya dan panjang gaunnya mencapai lutut dengan bahan kain sutra, sedangkan Jay mengenakan kemeja hitam dengan di balut jas hitam juga dengan dua kancing bagian atas yang tidak dikancing.

"Let's go, darling," ucap Jay, kemudian menggendong Talia ke mobil yang telah di siapkan oleh supir pribadi milik Jay, namun Jay memutuskan untuk pergi dengan mobil ini tanpa supir pribadinya, ia yang akan mengendarainya.

Setelah menyelesaikan perjalanan yang hampir memakan waktu sekitar setengah jam, sampailah mereka di basement gedung pesta, Jay memarkirkan mobil Lamborghini Aventador LP berwarna hitam metalik di samping jejeran-jejeran mobil dengan harga selangit lainnya.

Mereka keluar dari mobil tersebut, saat Talia keluar, Jay langsung merengkuh pinggang Talia, lalu mereka berjalan memasuki gedung dan langsung disambut flash kamera yang ber kedap-kedip, tapi Jay tidak mengubah ekspresi wajahnya, tetap datar dan dingin, begitu juga Talia.

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang