Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Kaluna terbangun saat hari sudah malam,ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.tak lama kemudian, kaluna keluar dari walk in closet dengan piyama putih polos yang melekat pada tubuhnya.
Kaluna berjalan menuruni tangga satu persatu untuk makan malam, terlihat seorang pria yang duduk dengan berwibawa di meja makan.pria itu tampak sibuk dengan dunianya sendiri, sampai tak menyadari kehadiran kaluna.
Kaluna menatap semua hidangan yang tersaji di atas meja makan, semuanya makanan laut.padahal dirinya dan kaluna alergi terhadap makanan laut,kaluna hanya diam menatap makanan yang begitu banyak tersaji,mulai dari udang, kepiting, lobster, kerang, cumi-cumi, gurita.tak ada makanan lain selain, makanan laut.
Laksana menatap intens kaluna yang tampak bergeming menatap makanan di depannya, dirinya tau bahwa Kaluna alergi terhadap makanan laut.maka dari itu , laksana menyuruh para koki hanya memasang makanan laut.
"Makan lah ,atau saya yang akan memaksamu untuk memakan nya?"ujar laksana.
"Aku alergi terhadap makanan laut "balas kaluna.
"Saya tidak peduli,apa saya perlu mengulang kembali perkataan barusan?!"ujar laksana penuh penekanan.
"Apa kau sengaja? jelas-jelas kau tau aku alergi makanan laut,tapi tetap kau paksa.Aku bisa saja mati!!"tanya kaluna tak habis pikir.
"Itu bukan urusan ku,kau mati sekalipun saya tidak peduli "balas laksana tanpa beban.
"Aku tidak akan pernah memakan nya!!"keukeuh.
Dengan langsung pelan laksana berjalan menghampiri kursi kaluna, mengambil satu udang.dengan tak berperasaan, laksana mencengkram rahang kaluna untuk membuka mulut dan memasukkan udang tadi.
"Kunyah!!"paksa laksana.
Dengan terpaksa kaluna memakan udang tadi,tak berapa lama reaksi alergi nya timbul.muncul ruam-ruam merah di tangan nya, nafasnya tersengal-sengal untuk bernafas dengan benar saja rasanya sulit.
"T-tolong..s-sa-kit"ujar kaluna terbata-bata, dengan mata berair.
Laksana hanya duduk dengan tenang, menatap istrinya yang tampak sangat menderita.tapi yang membuat laksana terganggu adalah, meskipun meminta pertolongan wajah istrinya tampak tenang dengan mata berair.
Kaluna menatap laksana yang tampak bergeming tanpa ada niatan menolong nya,kaluna memilih melangkah untuk pergi ke rumah sakit sendiri.tak ada gunanya meminta pertolongan pada laki-laki kejam seperti laksana, sekalipun ia mati laksana tak akan pernah menolong nya.
Dengan langkah yang berat,kaluna memaksa kan diri untuk sampai ke depan.laksana hanya diam tak ada niatan mencegahnya, tapi pikiran nya sedikit berkecamuk.
Kemana rengekan nya?bahkan hal kecil pun kaluna akan selalu merengek-rengek pada nya.kemana sikap kaluna yang ia kenal, wanita itu tampak berbeda.kaluna tak pernah berani menjawab pertanyaan sarkas nya,kaluna hanya akan menunduk dan menangis.
Tapi kejadian tadi siang,kaluna menjawab pertanyaan sarkas nya dengan tenang tak ada raut ketakutan nya.
Kaluna sampai di depan pintu,saat akan membuka pintu kepala nya terasa berputar-putar dan pandangan nya mulai buram.tapi sepertinya usahanya sia-sia, karena sebelum membuka pintu kaluna lebih dulu pingsan.
Laksana masih tampak bergeming di tempat nya , melihat istrinya yang pingsan.dengan terpaksa kaki nya melangkah menghampiri kaluna,dan mengendong nya ala bridal style.
Laksana membawa kaluna ke kamar wanita itu,saat membuka pintu aroma manis dan segar menguar memenuhi kamar.dirinya meletakkan kaluna di kasur,dan menelpon dokter pribadi keluarga nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming the Male Protagonist's Wife
General Fiction🚧 MENGANDUNG ADEGAN-ADEGAN KEKERASAN ⁉️ TERDAPAT KATA-KATA YANG TAK PANTAS PEMBACA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN,DOSA DI TANGGUNG SENDIRI!! EVELYN MAUREEN gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun,seolah dirinya diciptakan tak memi...