thirteen

650 49 13
                                    

Typo bertebaran

~
°

Happy reading
 

  𓂃 ࣪˖ ִֶָ𐀔

           
 

                          

    ゚ ⋆ ゚ ☂︎ ⋆ ゚

Aku gak akan kehilangan
Adik lagi 'kan,ma?
゚ ⋆ ゚ ☂︎ ⋆ ゚


Suasana kantin begitu ramai,banyak siswa,siswi berlalu lalang dan mengantri makanan.di tepat duduk paling pojok terdapat empat remaja sedang menikmati makanan sembari menunjukkan lelucon aneh.

Salah satu dari mereka sadar bahwa ada yang kurang,ia tau kalau Arkan dan Naufal serta zidan baru saja di panggil oleh guru, namun yang menjadi pertanyaan dimana jiandra berada.

"Van,Jia dimana?"tanyanya

Yang ditanya mengehentikan tawanya
"Tadi sih di panggil sama pak Deon ke kantor,tapi sampe sekarang belum balik-balik tu anak,"jawab kevan kini mulai merasa khawatir karena dia baru ingat,bahwa Jian belum pulang sedari tadi.kemudian pandangannya melihat siluet salah satu teman sekelasnya.

"Juan,sini"

Sang empu menoleh lalu mendekati tempat duduk empat orang tersebut, setelahnya ia menunjukkan ekspresi wajah seakan bertanya mengapa?.

"Jia dimana?"

"Jia?"tanya Juan memastikan, pasalnya ia tak pernah mengenal seseorang yang bernama Jia.

Kevan tersadar bahwa dia sudah menyebut nama jiandra dengan panggilan kecilnya,kalau anak itu mendengar sudah pasti ia akan diamuk oleh kelinci kecil itu
"Maksud gue,Jian"

Juan ber'oh ria
"Jian dibelakang sekolah,soalnya kami dapet hukuman bersihin halaman itu.tadi udah gue ajak buat ke kantin tapi dia nya gak mau"

"Jadi dia belum makan?"celetuk Yuan dan dijawab gelengan kepala oleh Juan

"Ini gue ma–"

"WOY JUAN!,LO DIPANGGIL SAMA BANG VIER"teriak seseorang siswa membuat suasana kantin yang awalnya ramai tiba-tiba berubah hening,pelaku yang menyadari bahwa dia sedang ditatap oleh semua orang hanya Bisa   cengengesan

'alamak, pasti tu es kutub mau ceramahin gue.mau kabur nanti dia malah ngadu lagi sama mami tercintah' batin Juan tanpa sadar bahwa kini raut wajahnya sudah terlihat konyol,sedetik kemudian ia tersadar,lalu menyodorkan sebuah roti beserta minuman pada kevan

"Nitip ini nanti kasih sama Jian gue mau pergi dulu"setelahnya Juan beranjak pergi dari tempat tersebut

Kini mereka berempat sedang berjalan menuju ke arah belakang sekolah,persis seperti yang diminta oleh juan.

Namun.Saat mereka sudah mendekati tempat tersebut suara ricuh terdengar begitu ramai,kevan semakin mempercepat langkah kakinya dikala perasaan tak tenang mulai memenuhi pikirannya,dan setelah tiba nafas nya seolah berhenti untuk sejenak,makanan yang berada di tangan nya jatuh hingga berserakan di lantai.

Hancur sudah hati pemuda tersebut,kala oksini nya dapat dengan jelas melihat tubuh seseorang yang sudah ia anggap sebagai saudara kandung,tengah terbaring tak sadarkan diri,dengan wajah pucat serta seluruh tubuh nya yang sudah basah kuyup di dalam dekapan Arkan.

Tak jauh berbeda dengan kevan,langit pun merasakan hal yang sama hingga untuk mengatakan sepatah kata pun ia tak sanggup

"Ambulance nya sudah di depan kak!"ucap seorang siswi yang baru saja datang dengan nafas terengah-engah.tanpa pikir panjang Arkan segera mengangkat tubuh Jiandra,kemudian segera membawanya pergi mengarah ke gerbang depan dimana letak mobil ambulance yang sudah  menunggu,diikuti oleh kelima teman nya yang lain.

Haunted dormitory [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang