18. Pesan Terakhir

6.6K 501 51
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah mematikan panggilan Video tersebut, Kevlan langsung mematikan ponselnya dan menyalakan mode pesawat agar Habiba tidak menelfonnya kembali. Ia menarik nafas panjang, kemudian berjalan ke arah Hana dengan tatapan emosi. Hendak memarahi Hana yang baginya sangat begitu ceroboh.

"Hey jalang! Apakah kamu memang sengaja, membuat Istri saya curiga?! Apa kamu sengaja bajingan?!" Marah Kevlan menuduh Hana yang memang sengaja menampakan dirinya di depan istrinya, meskipun hanya di panggilan telfon bukan langsung.

Hana pun menggeleng pelan, karena memang dirinya tidak berniat untuk menampakan dirinya di depan istri pertama Kevlan. Baginya, untuk apa menampakan diri di depan orang yang jadi perbandingan dengannya?

"Kamutuh salah paham, mas. Aku nggak ada niat sama sekali buat menampakan diri di depan Istri kamu! Untuk apa aku menampakan diri, jika lewat itu aku akan malu sendiri? Aku masih punya hati, jadi jangan berharap untuk aku menyakiti hatiku sendiri?" Ucap Hana membela dirinya sendiri, karena dirinya memang tidak ada niat untuk menampakan dirinya kepada Istri pertama Kevlan walau hanya lewat panggilan video.

Kevlan yang sudah terlanjur kesal, ia pun memasang muka dingin lalu mengambil Ponselnya mematikan mode pesawat dan menelfon Alfaro untuk ke kamarnya lagi.

"Ro, kesini sekarang! Ada tugas buat lo!"

"Tugas apa lagi sih Lan?!" Tanya Alfaro kesal, karena ia baru saja selesai dari sana ini malah disuruh kembali lagi kesana.

"Udah nggak usah banyak bacot lu! Langsung kesini aja bisa nggak?" Jawab Kevlan dengan kesal, ia sudah banyak pikiran jangan sampai Alfaro semakin menghancurkan moodnya.

Wajah Kevlan nampak gusar, seperti ingin sekali makan orang. Ia takut jika semua yang sudah ia sembunyikan ini malah ketahuan.

***

Malam ini terasa begitu panjang, Kevlan yang memang sedang merasa tidak baik-baik saja pun sedang melakukan panggilan suara dengan Habiba. Sedangkan Hana? Kini ia sudah mengantuk, ia sudah tidur dahulu di atas ranjang. Tadi saat ia ingin ditur di sofa, baru saja ia mengambil bantalnya mata Kevlan sudah menatapnya tajam.

Hana merasa ia memang benar-benar seperti alat bagi Kevlan. Karena tatapan tajam dari Kevlan, Hana terpaksa untuk tidur di atas ranjang daripada harus berdebat panjang bukan?

"Aku udah telfon kamu berkali-kali kenapa kamu baru angkat telfon aku sekarang? Alasan Ponsel kamu baterainya habis? Hah?! Jawab Mas?," ucap Habiba dalam telfon dengan nada merajuk.

"Apaansih bib? Kamu tuh aneh banget tau nggak, egois! Tadi, kan aku udah bilang kalau Ponsel aku emang baterainya habis makanya aku cas!"

"Terus kenapa nggak pakai power bank?!" Tanya Habiba.

Second Best [ RONY X SALMA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang