Bagian 18

13.9K 884 41
                                    

Happy reading.

Bagian sebelumnya..

Aku sa-lah, jadi a-ku mohon jangan ti-nggalkan ak-" belum menyelesaikan ucapannya ia langsung tumbang ke depan, Raut wajah Alaska seketika panik, sebenarnya dengan ini semua.

"Abian, tolong periksa anak ini sekarang." ucap Alaska panik dengan tubuh bergetar memeluk tubuh besar milik Kendrik.

Bagian sekarang..

Abian yang dipanggil oleh ayahnya segera mendatangi ayahnya panik, termasuk semua anak Alaska, teman-teman Robert yang lain tentu ikut panik ikut berlari menghampiri Alaska.

"Ayah kau baringkan dia di sofa dulu, aku akan mengambil alat medisku."

"Iya bian." Alaska segera mengangkat tubuh kendrik sedikit kesulitan, Adelio yang melihat ayahnya kesulitan mengangkat bocah itu, ia langsung mengangkat tubuh Kendrik, sedangkan Alaska melongo menatap putra sulungnya.

'Sebenarnya sekuat apasih lio astaga' batin Alaska menggelengkan kepalanya, dan menghampiri mereka.

Tak lama kemudian, Abian datang dengan alat medisnya, dirinya mulai memeriksa tubuh itu, alisnya mengerut, ia langsung membuka baju milik Kendrik dan betapa terkejutnya mereka termasuk Alaska yang terdiam melihatnya.

Tubuh Kendrik dipenuhi dengan luka-luka, dari tangan, perut bahkan punggungnya, paling parah bagian punggungnya terdapat luka yang masih basah, seperti baru saja mengalami sesuatu.

Alaska yang melihat itu seketika hatinya berdenyut, ia bisa merasakan ikut sakit seperti Kendrik, ia mendekat ke arah kendrik, dan mengelus tubuh anak itu.

"Bagaimana tubuhnya Abian?" tanya Alaska menghadap anak keduanya, meskipun tanganya masih mengelus kepala kendrik.

"Ia hanya demam ayah, ditambah tubuhnya yang terdapat luka parah, aku punya salep untuk mengobati lukanya, biar aku oleskan." ucap Abian, lalu mengoles salep itu pada tubuh Kendrik.

Sstt..

'sakit'

Kendrik mulai membuka kedua matanya, ia menatap sekelilingnya, tak lama fokusnya menatap Alaska yang menatapnya lembut, ia makin bersalah telah mengatakan hal yang jahat pada orang lembut seperti Alaska.

Kendrik memeluk erat perut Alaska, menyembunyikan wajahnya pada perut itu, sedangkan Alaska hanya membiarkannya, ia tetap mengelus kening anak itu.

"Robert, tolong ambilkan bye-bye fever di kamar abang."

"Hmm" ia segera menjalankan tugasnya mengambil bye-bye fever di kamar abangnya, setelah mengambilnya ia kasih ke abangnya.

Abian mulai memasangkan bye-bye fever pada Kendrik, setelahnya ia pamit pada alaska untuk ke kamar untuk mengembalikan alat medis miliknya, Alaska mengangguk kepalanya sebagai jawaban.

Sedangkan teman-temannya heran melihat ketua mereka yang manja pada Alaska, termasuk Robert, setahu mereka semua, ketuanya itu orang yang berhati dingin, termasuk omongannya yang sangat tajam tanpa pernah berfikir.

Alaska menatap ke arah anak ketiganya, Robert yang peka menatap balik ayahnya.

"Robert, ajak temanmu makan, sepertinya ayah tadi masak banyak."

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang