36 - Baby Bear Mischief

29.5K 2.7K 111
                                    

haloww~ kemaren ga jadi update karena ada halangan, jadinya baru bisa sekarang hix 😭😓

Happy Reading!
✦◌✦
🤎🐻

Jam menunjukkan pukul 06:01. Di lorong sepi rumah sakit yang masih diselimuti hawa dingin, kaki kecil Lou yang mengenakan sandal bulu terus melangkah menuju ruangan tempat Alter dirawat.

Sejak semalam Levan dan Lovisa selalu menahan Lou untuk menemui Alter, sengaja untuk memberi ruang bagi Renzo dan Rachel. Dan pagi ini, si bayi beruang yang masih mengenakan piyama itu mengambil kesempatan untuk pergi sendiri saat Lovisa tengah berada di kamar mandi.

Levan pulang ke Mansion pagi-pagi sekali, untuk mengambil baju ganti sekalian ingin memeriksa keadaan ketiga putranya yang lain. Karena hari ini Lou sudah akan dibawa pulang, sejak kemarin Levan melarang Lean, Ravel juga Lion untuk datang ke rumah sakit.

Begitu telah sampai di depan pintu ruangan Alter, tangan kecil Lou langsung mengepal untuk mengetuk pintu. Namun baru satu ketukan, pintu dihadapannya tiba-tiba telah dibuka oleh seseorang.

"Loulou? Apa yang kamu lakukan disini sayang?" Rachel, yang baru saja membuka pintu langsung berlutut dihadapan Lou.

Lou balas menatap Rachel, kemudian menggaruk pipi chubby nya yang tak gatal. "Aunty, Lou mau tahu keadaan Rio."

Rachel langsung tertawa kecil, melihat wajah polos sang keponakan yang sepertinya baru bangun tidur. "Kebetulan sekali, Rio juga sudah bangun. Aunty ingin keluar sebentar untuk membelikan Rio buah anggur."

Mulai sekarang, Renzo dan Rachel telah sepakat untuk merawat Alter dengan tangan mereka sendiri. Tanpa bantuan para bawahan, untuk menebus masa-masa pertumbuhan sang bungsu yang telah mereka lewatkan.

"Lou boleh lihat Rio?" Sepasang mata bulat Lou langsung berbinar.

"Tentu saja, kenapa tidak boleh?" gemas Rachel, merapikan rambut Lou yang masih berantakan. Meraih tangan kecil sang keponakan, Rachel membawa Lou untuk masuk kedalam.

"Sepertinya Rio kembali tertidur." ujar Rachel, saat menemukan Alter kembali menutupi seluruh tubuh dengan selimut.

Lou ikut menatap Alter yang berbaring memunggungi mereka, kemudian menoleh pada Rachel. "Tidak apa-apa Aunty, Lou bisa menjaga Rio sampai Aunty kembali."

"Benarkah? Loulou berani?"

Lou mengerucutkan bibir. "Lou bukan anak kecil lagi."

Rachel langsung tertawa, kemudian mencubit kecil pipi chubby Lou. "Baiklah, Loulou bukan anak kecil lagi. Langsung panggil dokter jika terjadi sesuatu, Aunty pergi dulu sebentar, oke?" pesannya, yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Lou.

Setelah memastikan kepergian Rachel, Lou kembali menatap punggung Alter yang tetap tak bergeming. Dengan menggebu, tangan kecilnya langsung bergerak melepaskan salah satu sandal bulunya.

"Bangun kau! Aku tahu kau pura-pura tidur!" Lou berjalan mendekat, seraya melemparkan sandal bulunya pada punggung Alter.

"Masih tidak mau bangun?! Iya?!" Lou beralih meraih kursi di samping ranjang Alter, menaikinya dengan berani sebelum kembali berteriak. "CEPAT BANGUN!"

"Iya! Iya!" Alter akhirnya mengalah, segera mendudukkan diri seraya mengusap kedua telinganya.

Melihat itu, Lou langsung berkacak pinggang garang. "Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku jika sudah kembali? Kau ini masih menganggapku atau tidak?!"

"Tentu saja aku masih menganggapmu." Dengan rambut acak-acakan, Alter balas menatap Lou yang masih berdiri diatas kursi. "Itu berbahaya, cepat turun sekarang!"

LOUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang