Jangan lupa vote dan komen
Tandai jika typo
Happy reading
•
•
•
•
•
"Talia!" panggil seseorang sambil memeluk Talia dari belakang.Talia terkejut ketika melihat Jay sudah kembali dari Las Vegas pagi ini. "Jay?!"
"Kau sudah kembali? Kenapa cepat sekali?!" tanya Talia.
"Ya, kenapa? Kau tidak suka aku kembali dengan cepat?!" tanya Jay dengan raut kesal.
"B-bukan begitu maksudku," ucap Talia ketika melihat Jay salah paham.
"Kenapa kau memasak? Lalu apa gunanya ada koki disini? Apakah makanan buatan koki tidak enak? Enak saja kau memasak dan para koki malah santai! Akan ku pecat mereka dan menggantinya dengan yang baru! Ck! Bagaimana jika kau terluka, hah?!" tanya Jay marah-marah, lalu tiba-tiba mulai beranjak.
"Jay! Jangan kekanakan! Aku hanya memasak! Aku tidak akan terluka! Aku bukan bunuh diri ataupun dibunuh! Diam dan jangan menggangguku!" cegah Talia menghentikan pergerakan Jay.
"Apa maksudmu berbicara seperti itu?! Bagaimana jika kau terluka, hah?!" seru Jay marah dengan rahangnya mengeras.
"Jay... aku mohon! Aku ingin memasak! Aku janji tidak akan terluka!" balas Talia sambil mengelus rahang tajam milik Jay yang mengeras untuk meredakan emosinya.
"Huft! Baiklah! Jika kau terluka! Aku tidak akan mengizinkanmu untuk memasak kembali!" ancam Jay sambil berusaha menahan amarahnya.
"Tidak bisa begitu dong!" protes Talia kesal.
"Tidak ada penolakan! Kalau kau tidak mau! Yasudah tidak usah memasak!" ketus Jay sambil menatap tajam Talia.
"Oke! Fine! Tapi kau diam! Jangan menggangguku!"
"Ya... ya... ya," balas Jay terpaksa, kemudian ia beranjak duduk di kursi pantry sambil memerhatikan Talia memasak.
Talia dengan cekatan melanjutkan masakannya yang hampir selesai.
"Akhh...!" pekik Talia ketika pisau yang ia gunakan untuk memotong bawang merah menggores jarinya.
Brakk
"Shit! Sudah kukatakan! Bagaimana jika kau terluka, hah?! Dan ini akibatnya!!" seru Jay meninggikan suaranya sambil memegang tangan Talia yang berdarah dengan wajah marah dan panik.
"J-jay—"
"Sialan! Diam! Biar aku obati!" seru Jay, kemudian dengan kasar mengambil kotak P3K dan mendudukkan Talia di meja pantry, lalu mengobatinya dengan telaten.
"Shh...," ringis Talia karena luka goresan pisaunya cukup dalam dan besar, juga karena Jay mengobatinya dengan kasar, mungkin masih marah.
"Sakit 'kan?! Lain kali aku tidak akan mengizinkanmu untuk memasak lagi! Sepertinya aku harus memecat koki disini dan menggantinya dengan yang baru! Sungguh tidak berguna! Untuk apa aku memperkerjakan mereka jika kau tetap memasak!?" kesal Jay sambil menatap tajam Talia.
"T-tapi—"
"Tidak ada tapi-tapian! Setelah ini, aku akan menyuruh dokter untuk memeriksanya lebih dalam lagi, bagaimana jika nanti malah infeksi karena tidak diperiksa oleh dokter!" ucap Jay sambil membereskan P3K yang telah digunakan.
"Jay... ini hanya luka kecil! Tidak usah diperiksa dokter, lagipula ini sudah diobati! Aku bukan ditembak ataupun ditusuk menggunakan pisau! Sampai-sampai harus memanggil dokter, dan jangan coba-coba untuk memecat koki tanpa seizinku! Atau kau akan tau akibatnya!" ancam Talia panjang lebar karena mulai jengah dengan sikap Jay yang terlalu berlebihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Young Master Jay's Wife
Teen FictionWARNING ⚠️ NO PLAGIAT ⚠️ RE-PUBLISH⚠️ Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Di ubah menjadi Transmigration Young Master Jay's Wife Ralia adalah seorang mahasiswi cantik yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis bernama Talia, padahal esoknya Ralia aka...