BAB 13

58.6K 1.7K 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Tandai jika typo

Happy reading





"Permisi, Mr. Jay," ujar Talia pada Jay yang sedang fokus pada iPad-nya dengan kacamata dan duduk menyilangkan kakinya, sungguh terlihat seperti bos besar.

"Hm. Ada apa?" tanya Jay tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Pukul satu siang ini ada meeting penting dengan perusahaan Hilson, dan tempatnya di perusahaan Hilson langsung," ucap Talia memberi tahu, walaupun ia adalah istrinya, ia harus tetap bersikap formal saat bekerja.

"Hm. Aku akan pergi bersamamu, karena Jake sedang ku tugaskan di luar kota."

Jake kini sedang di tugaskan untuk mengurus sedikit masalah di perusahaan cabang yang tempatnya di luar kota London, yaitu kota Manchester, salah satu kota terkenal di Inggris, dan Jake di tugaskan di sana selama satu bulan, jadi Talia yang akan ikut meeting di perusahaan Hilson, karena biasanya Jake lah yang ikut meeting, sedangkan Talia hanya sesekali kecuali Jake ada urusan lain.

"Baik, Mr. Jay," ucap Talia, lalu bergegas menuju meja kerjanya kembali.

"Tunggu!" cegah Jay membuat pergerakan Talia terhenti.

"Ya. Ada yang bisa saya bantu, Young Master?" tanya Talia.

"Nanti makan siang bersamaku!" ucap Jay, karena saat ini sudah hampir memasuki jam makan siang, tapi bukan berarti jam mereka meeting dengan perusahaan Hilson, karena masih dua jam lagi.

"T-tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian!" tegas Jay, lalu kembali fokus dengan berkas serta dokumen dan iPad-nya, juga laptopnya.

"Huft! Baiklah," balas Talia sambil menghembuskan nafas pasrah, lalu ia kembali duduk di tempatnya.

Twenty minutes later...

"Ayo!"

"Astaga!! Kau mengagetkanku saja!" seru Talia kesal. "Huft! Untung saja aku tidak memiliki riwayat jantungan," lanjut Talia kesal sambil menatap Jay dengan terkejut karena tiba-tiba Jay berbicara tepat di samping telinganya, sejak kapan Jay berjalan menuju ke arahnya? Pikir Talia.

Jay sambil memutar bola matanya. "Lebay!" 

"Sialan kau!" umpat Talia kesal, kemudian beranjak berdiri.

"Sopankah mengumpati atasanmu sendiri?" tanya Jay, lalu mengungkung Talia hingga punggung Talia menabrak pinggiran meja.

"M-maaf, Mr. Jay, please move aside. Kita harus makan siang dulu sebelum waktunya habis," ucap Talia sedikit gugup karena jarak wajahnya yang hampir bersentuhan.

"Hm!" dehem Jay, kemudian keluar dari ruangannya diikuti Talia di belakangnya.

"Tidak usah bersikap formal, kita sedang jam istirahat," ujar Jay, lalu tiba-tiba menggenggam tangan Talia.

"Tapi ini masih di lingkungan perusahaan, Sir," balas Talia tidak enak karena ditatap para karyawan.

"Ya, dan ini perusahaanku," balas Jay santai.

"Baiklah," ujar Talia pasrah.

"Jay!" panggil Talia, membuat Jay menoleh dan mengangkat salah satu alisnya.

"Aku ingin makan di kantin perusahaan! Boleh ya? Aku ingin merasakannya, karena aku belum pernah makan di kantin perusahaan ini! Ya?" izin Talia dengan wajah memelas.

"Tapi-"

"Ayolah Jay... aku mohon..! Boleh ya?"

"Huft... baiklah!" ujar Jay pasrah, kemudian mereka berjalan menuju kantin perusahaan yang terletak di lantai tiga dengan menggunakan lift khusus para petinggi perusahaan.

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang