BAB 10

60.6K 2K 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Tandai jika typo

Happy reading





Keesokan harinya Talia dan Jay memutuskan pulang, dan saat ini, mereka berada di bandara bersama kedua orang tua Jay yang mengantarkan mereka sampai ke bandara.

"Hati-hati! Dan sering-seringlah berkunjung ke sini lagi," ucap Quine sambil tersenyum menatap Jay dan Talia yang berpamitan untuk pulang.

"Jangan lupa! Nanti jika sudah sampai, kabari kami," ucap James.

"Of course, semoga suatu saat Daddy dan Mommy yang berkunjung ke London," ucap Talia sambil tersenyum.

"Baiklah," ucap Quine sambil tersenyum, lalu memeluk Talia.

"Yasudah, kalau begitu kita masuk," ajak Jay, lalu mereka berdua memasuki pesawat pribadi milik Jay  setelah berpelukan sebagai salam perpisahan.

"Bye! Bye..!" seru Quine sambil melambaikan tangannya dan di balas oleh Talia.

•••

Setelah sampai di mansion, Talia langsung pergi menuju kamarnya.

"Menyebalkan sekali! Bisa-bisanya dia merenggut kesucianku secara paksa, rasanya aku ingin menangis saja," ucap Talia sambil mengingat-ingat kejadian pada malam itu, lalu Talia beranjak dari kasurnya menuju walk in closet, untuk mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai. Untung saja pakaian yang ia beli di Seattle Washington AS. sudah tertata rapi di walk in closet-nya, juga boneka-boneka yang ia beli di letakkan di lemari besar khusus boneka-bonekanya itu.

Setelah mengganti pakaiannya Talia berjalan menuju danau buatan yang ada di mansion ini dengan membawa sebuah novel di tangannya, ia berniat membaca novel sambil menikmati pemandangan danau yang indah.

Waktu terasa berjalan begitu cepat rasanya bagi Talia. Talia sudah berjam-jam duduk sambil membaca sebuah novel bergenre fantasy tentang transmigrasi. Talia jadi berfikir, apakah ada misteri di balik perpindahan jiwanya, ataukah ada sesuatu yang tak ia ketahui, dan yang paling menariknya, ia masih berada di dunia yang sama seperti di kehidupannya dulu, bedanya adalah tempatnya. Talia berada di London, sedangkan Ralia berada di New York. Sepertinya suatu hari Ralia pasti akan berkunjung ke New York untuk menyelesaikan misinya dulu saat masih berada di raga aslinya, terutama hadiah dari misi yang akan dijalaninya sangat menggiurkan.

"Akhirnya selesai! Walaupun endingnya sedikit mengecewakan," ucap Talia setelah selesai membaca novel tersebut dan memakan waktu berjam-jam, lalu Talia berjalan masuk, namun langkahnya terhenti saat ia berada di ruang tamu.

Matanya menatap Jay yang berjalan dengan angkuhnya, namun ia tidak sendiri, ada seseorang yang berjalan mengikutinya di belakangnya, yaitu Jake dan satu lagi adalah Yujinni, masih ingatkan? Seorang wanita yang memfitnahnya di perusahaan Jay.

"Duduk," kata Jay, lalu jay duduk di susul jake yang ikut duduk di sofa yang berada namun sebelah Jay, sedangkan Yujinni duduk tepat di samping Jay. Talia yang sedang menatap mereka dengan wajah datarnya hanya diam.

"Duduk Talia!" peringat Jay pada Talia yang masih berdiri.

"Aku akan pergi ke kamar saja," balas Talia, lalu ia ingin beranjak menuju kamarnya, namun lengannya di tahan.

Sreett

Brukk

Jay menarik Talia hingga duduk di pangkuannya. "Diam!" bisik Jay penuh peringatan pada Talia yang terduduk di pangkuannya, lalu kedua tangan Jay menahan pinggang Talia.

Sialan kau bitch! Batin Yujinni kesal karena melihat Talia yang duduk di pangkuan Jay.

"Yujinni akan tinggal di mansion ini selama beberapa hari, karena ia sedang memiliki masalah dengan keluarganya, jadi dia akan menjadi tamu di sini," ucap Jay pada Talia sambil menjelaskan kedatangan Yujinni ke kediamannya dengan membawa sebuah koper yang di letakkan di samping sofa.

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang