Chapter 47

3.2K 368 11
                                    

Jerit tangis bayi kecil itu memenuhi kamar dengan nuansa hening.

Membangunkan kedua orang tua nya yang baru saja terlelap. Mereka berbagi tugas dalam memomong anak.

Giel balita aktif itu, tiba-tiba rewel dan berakhir demam. Jika sudah sakit balita itu akan menempel pada ayah nya. Mungkin karena mereka beberapa hari berada di rumah sakit, dia jadi terserang virus.

Lisa cukup kewalahan, dan jennie mencoba mengambil alih anak itu. Namun di tolak oleh anak nya.

Kini anak itu sudah masuk ke dalam mimpi nya, karena kelelahan menangis. Suhu badan nya lumayan tinggi, jadi mereka selalu waspada takutnya anak itu menjadi kejang.

Setelah kakak nya tenang, adik nya yang berulah.

Jennie membuka mata nya, walaupun berat namun dia tetap beranjak menghampiri anak nya di dalam box bayi.

"Baby Gwen kenapa emm."

Mengambil anak nya, menganyunkan badan nya ke kiri dan kekanan.

IZORA GWENITH MANOBAN.

Nama itu tersemat untuk bayi perempuan mereka.

Panggilan nya adalah Gwen memiliki makna suci, adil, atau diberkati. Sehingga dengan menyematkan nama ini pada sang putri terdapat harapan agar dia tumbuh jadi sosok cantik, memiliki wajah cerah, dan hidupnya diberkati. 

"Sttt, tidur lagi sayang. Jangan bangunkan daddy sayang. Kasian daddy lelah."

Lisa sempat terbangun namun terlelap kembali, benar badan nya semua terasa remuk. Lelah itu yang dia rasakan. Istirahat di rumah sakit tidak senyaman dengan berada di rumah sendiri.

Mengeluarkan payudara nya sebelah kiri, mengASIhi anak nya. Dengan begitu anak nya kembali tenang.

Sambil menimang anak kaki nya melangkah menghampiri suami nya. Terlelap dengan sangat nyenyak, pahatan wajah yang sempurna. Rahang tegas, bulu mata panjang dan lentik. Jangan lupa bibir tebal berbelah tengah bisa membuat nya hilang arah.

Lengan kiri menahan baby gwen, lengan kanan mengusap kepala lisa.

Namun usapan itu terhenti ketika gumaman yang keluar dari mulut lisa. Mengucap sosok lain.

"Tzuyu." Begitu gumam lisa.

"Siapa tzuyu?." Tanya nya pelan

Selama ini dia belum tau siapa mantan istri dari suami nya, yang di tau jika mantan istri suami nya meninggal seperti itu saja. Lisa juga lupa untuk memberi tahu jennie. Selama mereka bersama tidak pernah lisa mengucapkan sosok lain. Dan malam ini dia mendengar nama lain dari hidupnya.

"Apa kau bermain-main di belakangku lisa?."

Overthingking mulai menyerang nya. Pernikahan baru seumur jagung, anak pun masih memerah.

"Jika itu benar, aku kurang apa? Lalu kenapa kau memilih untuk menikah dengan ku? Oh apa karena kau kasihan dengan wanita sebatang kara ini?."

Setetes air mata membasahi pipi nya.

Karena isakan cukup terdengar nyaring membuat nya terusik.

Ketika membuka mata nya, membuat dahi nya mengkerut, kenapa jennie memandang nya sambil menangis.

"Sayang." Panggil nya dengan serak.

Panggilan itu membuat jennie tersadar, mengusap air mata nya dengan tergesa-gesa.

"Mama kenapa menangis ada yang sakit?." Tanya nya

"Ada, hati. Hati ku sakit lisa." Ucap nya dalam hati

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang