BAB 2

109K 3.4K 51
                                    

Tandai jika typo

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading 🌃





"Mari Lady," ucap seorang berpakaian hitam kepada Talia. Kemungkinan besar adalah suruhan Young Master Jay.

"Hm." Talia hanya berdehem, lalu berjalan menuju mobil BMW berwarna hitam dengan di ikuti beberapa orang berpakaian hitam sama seperti yang tadi di belakangnya.

"Bolehkah kita mampir ke suatu tempat terlebih dahulu?" tanya Talia setelah duduk di kursi mobil bagian tengah dengan di ikuti dua mobil lainnya di belakang.

"I'm sorry, Lady, tapi Mr. Jay menyuruh kita mengantarkan nona ke mansion, jika Anda tetap ingin pergi, kita harus meminta izin terlebih dahulu kepada Mr. Jay," ucap seseorang berpakaian hitam yang duduk di sebelah kursi samping pengemudi menjelaskan.

"Ck! Your Young Master is so annoying," ujar Talia kesal, lalu memasang wajah cemberut dan sinisnya.

Setelah perjalanan kurang lebih setengah jam, kini mereka tiba di sebuah bangunan bertingkat tiga dengan halaman yang begitu luas bak istana dengan nuansa berwarna black and golden. Bangunan tersebut sering disebut mansion.

"Selamat datang, Lady!" seru para maid yang berjajar menyambut kepulangan istri Mr. Jay mereka, sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Hm." Talia hanya berdehem, walaupun sedikit kagum dengan mansion ini dan beberapa maid yang menyambutnya bagaikan seorang ratu, karena walaupun dulu ia adalah orang kaya, tetap saja ia tinggal di sebuah apartemen mewah miliknya, karena jarak mansion ke kampusnya dulu itu agak jauh, dan jika ia tinggal di mansionnya ia akan tetap sendiri karena orang tuanya sering pergi keluar negeri dan hanya pulang beberapa hari selama sebulan. Sedangkan adik-adiknya? Entahlah, mereka berpencar entah kemana.

"Mari saya antarkan ke kamar, Lady," ucap wanita yang sudah sedikit tua, yaitu kepala maid di mansion ini yang mungkin sudah berkepala lima.

"Ya," ucap Talia singkat, lalu ia di antarkan ke kamarnya.

Saat di perjalanan menuju kamarnya ia benar-benar tidak melihat suaminya. Memang benar ia adalah istri tak dianggap, bahkan saat ia pulang dari rumah sakitpun suaminya tidak menjemputnya ataupun menunggunya di mansion, walaupun ia juga tidak terlalu berharap.

"Huh! akhirnya." Talia menghela nafas lega setelah berjalan begitu lama karena mansion ini sangatlah besar, walaupun ia tadi juga naik menggunakan lift karena kamarnya berada di lantai tiga.

"Oh yah, tolong beritahukan kepada yang lain, bahwa tidak boleh ada yang memasuki kamarku, kecuali kau, itupun karena untuk membersihkan kamar ini," perintah Talia tegas sambil melihat sekelilingnya, yaitu kamarnya yang bernuansa hitam dan putih.

"Baik Lady, perintah akan di laksanakan," ucap maid tersebut sambil membungkukkan badannya.

"Ya, kalau begitu kau boleh pergi. Oh ya, where is your Young Master??" tanya Talia pada maid tersebut.

"Mohon maaf, saya tidak terlalu mengetahui keberadaan Mr. Jay dari kemarin siang, namun tadi saya tak sengaja mendengarkan pembicaraan antara Mr. Jake dan kepala bodyguard di mansion ini, katanya Mr. Jay, sedang pergi ke luar negeri untuk beberapa hari, tapi saya tidak tahu ke negara mana," ucap kepala maid menjelaskan.

"Kalau begitu saya permisi, Lady," pamit kepala maid tersebut, lalu keluar dari kamar Talia.

Jake Ardinata atau kerap di panggil Jake, ia adalah tangan kanan sekaligus sahabat Mr. Jay. Jake sudah bekerja sebagai tangan kanan sahabatnya dari lama jadi orang-orang mansion sudah mengenalnya, dan memanggilnya dengan sebutan Mr. Jake.

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang