1 minggu telah berlalu.
Kini wanita itu sudah di perbolehkan untuk kembali ke rumah. Meskipun masih kesulitan untuk berjalan.
Berjalan tertatih-tatih, sambil memegang perut nya. Di tuntun sosok yang merangkul bahu nya.
Huhhh
Menghela napas nya sejenak.
"Home sweet home mama." Ucap nya
"Yahh, gomawo dad." Sahut nya sambil tersenyum manis.
Melangkahkan kaki nya menuju living room.
Kini mereka semua berkumpul di tempat itu. Mereka akan membahas masalah pernikahan sebelum perut wanita itu membesar.
"Mau minum apa biar jennie buatkan." Ucap nya
"Tidak perlu nak, nanti biar mommy yang buatkan minum, kamu istirahat saja, keadaan mu belum pulih sepenuhnya."
"Tapi mom..."
"Jangan membantah mama."
"Emm nee dad."
Mommy berlalu meninggalkan mereka, yang tengah berbincang ringan.
"Apa ada yang sakit ma?." Tanya nya
"Sejauh ini masih aman dad."
"Syukurlah, jika ada yang sakit cepat beri tau daddy ya."
"Nee dad."
Interaksi kedua nya tidak luput dari penglihatan ketiga orang dewasa itu.
"Aigoo, manis sekali duda yang satu ini." Ucap park chaeyoung.
"Duda? Kau bilang aku duda chipmunk?."
"Ya memang benar bukan, jika kau duda lalu salah nya dimana?."
"Aishh, tidak tau lah. Lagi malas berdebat sama manusia pemakan segala."
"Lebih baik berbincang kepada anak ku, dari pada berbincang kepada manusia ga penting itu."
"Yakkk lalisa, kau aishh sini kau." Kesal nya sambil melempar bantar ke arah nya
Sosok itu berhasil menghindar "Etssss, tidak kena hahaha."
"Dad sudah, kenapa setiap bertemu tidak pernah akur."
"Kenapa jadi daddy yang disalahkan? Tu itu si chimpunk yang suka duluan." Bantah nya
"Marahin aja jen marahin." Sahut mommy
"Heran mom, udah mau punya anak 2 kelakuan nya seperti giel."
"Ayolo dad mama malah haha."
Berencana mau meninggalkan tempat itu. Sudah berdiri dari posisi duduk nya
"Mau temana dad."
"Daddy mau ke kamar saja lah, disini daddy salah terus." ucap nya
"Emmm, silahkan tapi setelah ini jangan harap bisa bertemu dengan baby lagi."
Glekkk
Sosok itu menelan saliva nya, baru saja ingin melangkah wanita itu mengeluarkan suara nya. Membuat nya kembali duduk dan bungkam
"Kenapa kembali duduk? Kata nya mau ke kamar, sana."
Sosok itu hanya diam, tapi mata nya berkaca-kaca, selama seminggu dia jarang istirahat. Jam tidur nya pun berantakan. Dia memang tidak ke perusahaan, tapi bukan berarti dia lepas tanggung jawab bukan?. Waktu istirahat nya di pakai untuk mengecek laporan yang dikirimkan sekertarisnya melalui email. Dia merasa lelah tadi di menepis rasa lelah itu, demi anak dan calon istri nya. Dan selama kehamilan wanita itu, dia merasa menjadi lebih sensitif entah kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...