39-Fakta besar?

122K 4.5K 2.1K
                                    

39-Fakta besar?

Typo tandai 🙏Bahasan di chap ini agak vulgar jadi boleh di skip, terutama bagi dede-dede gemus kitah🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo tandai 🙏
Bahasan di chap ini agak vulgar jadi boleh di skip, terutama bagi dede-dede gemus kitah🥰

Udah fllw belom nieh?

*****

Suara derap langkah tegap itu memenuhi lorong rumah sakit, segera setelah itu perawat yang ada disana langsung bersiap, mengarahkan pria tersebut keruangan yang telah mereka persiapkan untuk menyambut sosok yang disegani lagi dihormati.

"Bagaimana hasilnya?" tanya pria itu tanpa berbasa basi terlebih dahulu.

"Sudah lama tidak bertemu tuan Dirga yang terhormat, bukankah akan lebih baik kita saling menanyakan kabar dahulu?" ucap pria ber jas putih itu sembari dengan kekehannya.

Dirga menarik napas pelan, pria itu jelas tengah meledek penampilannya, apa wajahnya separah itu? Mungkin tidak, tetapi bisa saja kelihatan semakin buruk karena Dirga begitu sibuk dan belum sempat untuk mengobati lukanya.

"Jangan bertele-tele aku tidak punya banyak waktu, " Dirga mendudukkan bokongnya disalah satu sofa yang ada disana lalu bersedekap dada.

"Haha, oke-oke sip, sebentar."

Dokter spesialis yang bername taq Zerios merupakan salah satu dari sekian banyak dokter ternama di rumah sakit swasta ini. Mereka saling mengenal karena Jesika, wanita tua itu dahulu yang memberi uang jajan dan uang kuliah Zerios.

Sifat Jesika memang dikenal seperti itu, penuh perhatian dan kasih sayang. Mudah bergaul dan termasuk kedalam kategori orang yang menyenangkan.

"Murni, dan sesuai dengan perintahmu hanya aku yang tahu hasilnya."

Dirga mengambil alih map tersebut lalu segera membukanya, matanya bergulir membaca dan memahami satu persatu kata yang tertera, "kau yakin bukan?"

"Aku sudah memeriksa beberapa kali, hasilnya tetap sama. aku jadi penasaran siapa dokter yang mendiagnosa mu mandul. Jelas-jelas bentuk dan jumlah sperma mu sebanyak itu, kau juga tidak memiliki penyakit dalam yang bisa memperburuk kualitas sperma. Lalu bagaimana ketika berhubungan badan, kau mengalami ejakulasi yang baik?"

Dirga menegakkan kepalanya, berhubungan badan? Pertama kali dan terakhir kali ia berhubungan badan setelah tiga tahun adalah dengan si bocah ingusan. Masalah? Tidak! Dirga bisa merasakan sendiri bahwa ia mencapai klimaks dan orgasme dengan baik. Malahan ia tidak pernah merasa sepuas itu.

Dirga berdekhem mengalihkan pikirannya, "siap-siap dituntut jika hasil yang kau berikan ini tidak falid," ancamnya membuat Zerios mengedikkan bahunya tidak takut. Lebih tepatnya karena percaya dengan hasilnya.

Abigel of ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang