"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genta🔥 (mantan or sepupu Abi) Pesona Cowo begajulan
Typo tandai🙏
*****
"Plis jangan kebo,Kav?" Abigel mengguncang tubuh pemuda itu.
"Kavi? Kavi Andara!"
Kavi menyerngit sambil mengucek matanya, ia bangkit duduk dengan tampang kusut serta rambut berantakan khas bangun tidur. Duh, badannya terasa sakit dari semalaman tidur meringkuk diatas sofa.
"Apa, Bi?" tanyanya dengan suara serak.
Mata Kavi langsung melotot, ia menyingkirkan tangan Abigel yang nangkring santai dipahanya. "Baju lo mana Bi?"
Abigel melihat penampilannya yang hanya menggunakan bra dan hotspan, ia sengaja karena kepanasan, "kenapa?" beralih menatap Kavi, "jangan bilang lo nafsu sama orang hamil?" lanjutnya.
Lah? Kavi mengusap wajahnya kasar, seingatnya perempuan didepannya ini adalah salah satu mahasiswa berprestasi dikampusnya. Tapi kenapa? Kenapa terdengar seperti orang bodoh saat mengucapkan hal tadi.
"Pacar lo mana sih? Gak bertanggung jawab banget jadi cowok!" ketus Kavi lalu bergerak melilititkan selimutnya ketubuh Abigel, sangat mudah karena perempuan itu berjongkok disamping sofa.
"Duduk sini, ntar lo jatuh jongkok kayak begitu," saran Kavi menarik Abigel untuk duduk disampingnya. Perempuan itu hanya menurut membuat Kavi mengembangkan senyumannya. Moment langka untuk Abigel yang keras kepala.
"Mau apa?" tanya Kavi bangkit berdiri sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya. "pagi-pagi gini udah heboh, gue masih ngantuk padahal,"
"Laper Kav, pala lo pagi! Gak lihat udah jam berapa?" kesal Abigel.
"Baru juga jam duabela-" Kavi tidak melanjutkan ucapannya lalu beralih menatap Abigel yang mengerucut kesal. Pantas saja perempuan itu lapar, ini sudah siang, untungalah hari ini ia tidak kekampus jadi ia bisa melayani pacar orang itu.
"Kenapa gak inisiatif masak? Kalau magh lo ntar kambuh gimana?" Kavi berjalan kekamar mandi berniat mencuci muka dan menyikat gigi.
"Lo lupa? Gue cuman bisa masak mie instan, itupun lo gak punya," ucapnya. Setelah ditunggu tidak ada balasan juga membuat Abigel berdecak.
"Yaudah gue kedapur deh bantuin siapin-"
"Jangan-" kepala Kavi menyembul dari pintu, "lo duduk manis aja, oke? Gue gak bakal lama.." Kavi langsung bergegas membersihkan diri, bukan karena apa masalahnya ia takut bukannya membantu perempuan itu malah menambah kerjaan nanti. Terakhir kali mereka memasak bersama, Abigel hampir membakar dapurnya.