28-Bertemu kembali

54.7K 1.9K 92
                                    

28-Bertemu kembali.

28-Bertemu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo tandain🙏

*****

"Silahkan masuk tuan," Daren dengan langkah tegapnya memasuki ruangan berpintu besar itu, sebelumnya ia tidak lupa melontarkan senyumannya ke perempuan disampingnya memberi semangat seolah tahu bahwa putrinya itu tengah dilanda cemas.

"Pi," Abigel merapat ke Daren sambil mengapit salah satu lengan pria itu. "Abi gugup, pulang aja ya?" pintanya.

"Gak papa, kenapa tegang gitu muka nya? Kamu cukup duduk dan diam aja sayang, perhatikan dan simak bagaimana dunia bisnis itu berjalan," ucap Daren.

Sebenarnya bukan itu yang Abigel cemaskan sekarang. Ungkapan dunia itu sempit ternyata memang nyata, buktinya Abigel terus mengalaminya. Siapa sangka Papi nya ternyata bekerja sama dengan perusahaan Sharos.

Sial, Abigel terasa telah dikutuk, kenapa disaat ia ingin menghindari pria itu malah harapan sebaliknya yang ia dapatkan.

"Pi-"

"Ayo Abigel Aghna, kita sudah telat," ucap Daren tegas menunjukkan wibawanya sebagai pemimpin perusahaan. Pria tua itu kembali melanjutkan langkahnya.

"Apes banget gue," Abigel menyerngit kesal menggigit bibir bawahnya sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Bentar....bentar...kok lo takut sih Bi? Emang lo punya salah apa? Ck, bener, gue gak salah loh? Yang patut disalahkan disini kan Om-om jelek itu! Dia kan, yang perkosa gue! Manfaatin anak gadis orang yang lagi mabok, lecehin gue trus ngasi uang sebagai tebusan atas hilangnya keperawaan anak orang! Anjing! Binatang banget kelakuannya.." seolah roh asli Abigel baru tersadar, perempuan itu mengeretakkan giginya sakin kesalnya ketika mengingat pria itu.

"Awas aja lo Dirga!" Abigel beralih mengusap perut ratanya, "ayo kecebong kita liat reaksi bapak lo ketika tau gue bukan sembarangan orang, punya kuasa? Gue juga punya, kita lihat keluarga siapa yang paling berpengaruh!" Abigel menyeringai. Perempuan itu melanjutkan langkahnya mengikuti langkah Daren yang sudah menjauh.

Satu..dua..empat..lima..enam. Menghitung, Abigel mencoba menghitung berapa jumlah orang yang berada diruangan itu. Ternyata tidak sebanyak yang ia kira, padahal sebelumnya ia sudah membayangkan duduk berhadap-hadapan dengan puluhan orang. Seperti meting yang sering ia lihat di pilem-pilem.

Abigel mengelus dagunya, ia mencoba menyimak perbincangan diantara pebisnis itu.

"Sekretaris baru Mu, Daren?" Salah seorang pria tua disitu melirik kearah Abigel. Tepatnya pria yang paling dekat dengan Papi-nya, soalnya sedari tadi mereka berdua paling terlihat akrab dan saling menyapa dengan baik.

Abigel of ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang