23-Jin cabul

81.8K 1.9K 31
                                    

23-Jin cabul.

18+Udah aku kasih warning nih ya prenn, jadi untuk chapter ini kalau kalian gak suka bisa di skip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18+
Udah aku kasih warning nih ya prenn, jadi untuk chapter ini kalau kalian gak suka bisa di skip.
Typo tandain🙏
*****

Abigel melepas pangutan bibirnya, gadis itu mendorong tubuh besar itu ke sofa. Tidak memberi kesempatan ia langsung merangkak naik keatas tubuh Dirga.

Pria itu sudah terangsang, bahkan jauh sebelum Abigel berbuat ini kepadanya. Tanpa protes Dirga membiarkan apa saja yang dilakukan gadis itu kepadanya. Amatir, ciuman terlalu menuntun dan terburu-buru sehingga rasa yang seharusnya nikmat menjadi minus.

"Abigel.." dengan suara seraknya Dirga memanggil.

Kepalanya mendongak sambil mendesis saat merasakan hisapan dilehernya, sebelum nantinya memberi bekas Dirga lebih dahulu mendorong bahu gadis yang menindihnya disofa.

Yang benar saja? Seharusnya Dirga yang memberi hukuman, kenapa malah dirinya yang merasa dikuasai disini?

Dengan mudah Dirga membalikkan posisi mereka, "jika sudah sejauh ini, aku tidak mungkin berhenti, akan kubuat kau menyesali seumur hidupmu karena telah mempermainkanku, gadis ingusan..."

Dirga bangkit setelahnya menggendong tubuh ringan itu. "Kau tidak penasaran hasrat seperti apa yang kupendam selama tiga tahun bukan? Baik, akan kutunjukkan padamu..." seringainya.

Dirga meremas sebelah gundukan kenyal itu membuat Abigel mendesah pelan. Dengan hati-hati ia menurunkan gadis itu keatas ranjang.

"Tidak masalah jika aku menikmati tubuhmu bukan? Kau duluan yang menggodaku.." Dirga berusaha meyakinkan dirinya bahwa perbuatannya ini tidak salah.

"Hem, kasur nih? Abi jadi ngantuk," racau gadis itu dengan mata mulai tertutup.

Dirga berdecak, ia memandang sejengkal demi jengkal setiap yang ada pada tubuh Abigel. Seolah melepas sesuatu yang ada dibenaknya setelah beberapa hari tidak saling bertemu.

"Hei, jangan tidur.." pria itu bergerak menindih tubuh Abigel yang terbaring seperti tidak sadarkan diri. "bertanggung jawab dulu nona,"

Dirga menumpu kedua tangannya, setelah puas menelusuri seriap inci wajah Abigel pria itu menurunkan kepalanya mencium tepat dibibir yang sangat menggoda ingin dibasahi.

Abigel melengguh dalam tidurnya, ia mengalungkan tangannya keleher Dirga membuat pria itu tersenyum tipis apalagi saat ciumannya dibalas oleh Abigel. Tidak peduli gadis itu sadar apa tidak yang penting mereka sama-sama menikmati.

Dirga merutuk, tidak bisa ia pungkiri didalam hati, bibir gadis ini memang begitu manis, membuatnya candu bahkan ia merasa tidak rela melepaskan jika saja Abigel protes karena kehabisan napas dan menggigit bibirnya hingga berdarah.

Abigel of ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang