28 Agustus 2012.
Cup
Cup
Suara kecupan hangat terdengar, seorang Ibu berusaha membangunkan anak pertamanya yang tertidur dengan pulas nya.
"Vian, sayang yuk bangun dulu, jangan tidur terus ya," Ujar nya seraya membangunkan lembut sang anak.
"Mmmm.... Ndaaaa auuu Ian cih mau tiyurrrr...." Rengek sang anak.
Sementara itu, sang Ibu hanya mampu tersenyum manis. Memang sudah kebiasaan anak pertamanya, susah sekali dibangunkan jika sudah tertidur pulas seperti itu.
"Muach... Muachhh.." Sang Ibu dengan usilnya terus-menerus menciumi anaknya, membuat anaknya risih.
"Ihhhh.... Mama.... Angan yum aku muyuh!" Kata nya ngambek.
"Utututut bisa ngambek juga ya kamu? Kaloh gak Mama cium kamu gak bakalan bangun anak pemalas," Kekeh Ibunya seraya mencubit pipi gembul anaknya.
Sang anak mengembungkan pipinya kesal. "Hmp! Akit Ma!" Katanya kesal.
"Iya deh iya jangan ngambek lagi ya sayang?"
"Emm....." Gumamnya. "Mama? Enapa angunin Ian?" Tanya sang anak-Halilintar Alvian Forger.
Sang Ibu-Yorane Arraena Beksten-tersenyum sejenak lalu mengelus surai anak nya. "Maafin Mama ya sayang, pasti Mama buat kamu ke ganggu kan tidurnya? Mama cuman mau bilang sama kamu, Mama sama Papa udah harus berangkat keluar negeri lagi, perusahaan Papa kamu di Taiwan lagi ada masalah, kamu disini jagain adek-adek kamu ya? Jangan bikin Bi Mori susah ya? Harus nurut sama Bi Mori oke selama Mama sama Papa pergi?" Jelas Yor.
Halilintar menolehkan kepalanya kearah kiri, karna merasa bingung dengan penjelasan sang Ibu. "Mama au gi ke luar negeli agi? Api... Keyapa? Kan Mama cama Papa bayu ajah puyang kemayin mayem kok udah pegi agi cih?" Tanyanya polos.
Yorane terdiam sejenak. Lalu detik berikutnya, Yorane berjongkok menghadap Halilintar kecil. "Mama sama Papa minta maaf ya Vian, urusan kerja Mama sama Papa gak bisa ditunda lagi, nanti kaloh udah selesai urusan kerja nya, Mama sama Papa bakalan pulang dan nemenin Vian sama yang lain main deh, Mama sama Papa janji ya?" Kata Yorane mencoba menyakinkan Halilintar kecil.
"Emmm.... Ian ga ngerti apa ang Mama biyang taypi Ian unggu kok kepulangannya Mama Papa!" Katanya bersemangat.
Yorane tersenyum mendengarnya. "Pinter banget sih anak Mama satu ini, jaga adik-adik kamu ya selama Mama Papa gak ada. Kamu Kakak disini, jangan sampe bikin adik-adik kamu nangis atau celaka ya? Mama percaya sama kamu, Alvian, Mama tau kamu masih kecil tapi.... Mama tau naluri seorang Kakak yang ingin melindungi adik-adiknya sudah tumbuh dari ia kecil."
"Vian janji kan sama Mama bakalan selalu ngelindungi adik-adik Vian dalam keadaan apapun? Jaga hubungan kalian ya, jangan sampe renggang."
"Iya, Ian janji kok!"
"Pinter, ini baru anak Mama, ya udah ya Mama sama Papa pergi dulu oke? Kami bakalan cepet pulangnya. Selamat tinggal Vian,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Until Death Comes | Halilintar
Teen Fiction"Maaf .... sejak mengetahui semua faktanya kami benar-benar menyesali semuanya, sesakit itu ya jadi kamu, Kak?" Halilintar Alvian Forger namanya. laki-laki kuat yang harus di paksa dewasa oleh keadaan. laki-laki kuat yang harus dipaksa oleh badai ya...