Mengungkap kelanjutan hidup 5 remaja berstatus saudara angkat yang masih tersisa setelah kehilangan kedua saudara mereka-Riki dan Hasbi-akibat sebuah tragedi penembakan massal di panti asuhan Cahaya Harapan serta kasus pembunuhan berencana.
Jidan ya...
Seneng gak dapet notif dari Mwiza? Kangen banget aktif nulis lagi di sini:((
Cung yang gamon dari cerita 7 WISHES?😔☝️
Buka part ini jam berapa?
Lagi ngapain? Di mana?
*** 00 | PROLOGUE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan pernah gegabah mengejar sesuatu yang nantinya justru berakhir harus kita tata ulang."—5 WISHES.
***
ENAM TAHUN LALU, sebuah tragedi pilu masih membekas meninggalkan luka membiru yang tak kunjung sembuh walau ditelan waktu. Sosok pelaku hanya bisa membeku di kamar kosong bercahaya kelabu. Tangisan pilu terdengar sendu, segala hal yang ia usahakan terasa jemu saat jiwanya memutuskan tinggal di masa lalu.
Tatapan Jidan kabur, matanya kembali berair. Perasaan bersalah itu tak mau pergi. Kekosongan mengisi dirinya, menyakitkan kala kepalanya memutar kembali memori pedih saat ia menyaksikan betapa sakit fisik dan batin sang abang yang berusaha mati-matian menahan rasa sesak hebat di paru-parunya. Hati Jidan hancur berkeping-keping bila mengenangnya.
Ditambah saat kejadian berlangsung, dengan bodohnya ia malah diam tanpa bertindak. Menangis pelan bak orang bodoh di balik masker, membiarkan napas tersengal Hasbi perlahan melemas dengan sendirinya kemudian menghilang hingga tak dapat dirasakan. Malam itu, manusia yang cintanya tak pernah habis untuk adik-adiknya telah mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Belum selesai di situ, kepergian almarhum Rizki—sosok adik bungsu yang selalu mewarnai panti semakin menambah kepedihan Jidan berkali-kali lipat. Ketenangan rasanya hanya angan-angan, kalah oleh banyaknya suara-suara berisik di kepala. Meneriakinya sebagai seorang pembunuh.
Akan tetapi, sejujurnya harapan Jidan tak ketinggian, dia hanya ingin merasakan apa itu kebahagiaan bersama ibu kandungnya.
Ini bukan tentang memperlihatkan siapa pembunuh yang telah mematikan, namun tentang usaha dan keberanian seseorang untuk kembali menghidupkan, memperbaiki apa-apa yang sudah terlampau berantakan.
"Tujuh kertas harapan itu bakal tetap terwujud, meskipun pemiliknya nanti cuma sisa berlima."
***
LANJUT? SPAM NEXT!🤍
kalau kalian mau langsung baca ceritanya tanpa nunggu lama, season 2 ini sudah terbit versi bukunya di choko publisher, ya! Untuk info lengkap bisa follow Instagram aku @//mwizamonat!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
