Yang baca boleh banget promosiin cerita aku kesiapa aja makasih udah mau baca cerita amatir aku🙂
🎇🎇🎇🎆🎇🎇🎇
REVISTA STEVIA HALDER,gadis yang terduduk di balkon kamar nya,matanya menatap bintang yang bertaburan di atas langit.
"Hufft"hembusan nafas gadis itu, pikiran nya terus melayang di kejadian beberapa menit yang lalu, "kok gue kek pernah liat tapi dimana", "tapi gue kek gak pernah ketemu, gimana sih, apa dalem mimpi ya"tanya revista pada diri nya sendiri.Malam semakin larut, namun jawabanya tak kunjung di temukan, " ah udah lah ngantuk gue mending turu" ucap nya beranjak dari duduk nya, menutup pintu kaca yang menghubungkan kamar dengan balkon nya.
" hay pacar, ya ampun udah berapa jam aku gak meluk kamu, kangen deh jadi nya" ucap revista memeluk guling berseprei keropy, pacar paling setia nya.
Karena hari yang cukup lelah membuat mata indah itu kian menutup rapat, menyusul alam bawah sadar nya.
*****×*****
Revista terbangun dari tidur nya, tidak biasa nya ia terbangun lebih pagi, pasti selalu mama nya yang akan cosplay menjadi sirine untuk membangunkan nya.
"Waw keren ya gue, harus di beri penghargaan ini atas bangun nya gue tanpa sirine" ucap revista tersenyum bangga.
revista beranjak dari kasur nya, membereskan tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi membersihkan diri .
Waktu masih menunjukan waktu 06:00, yah biasa nya ia baru bangun jam segini tapi, sekarang ia sudah rapih mengenekan seragam nya.
Karena bingung ingin melakukan apa ia memilih untuk turun menghampiri papa mama nya yang mungkin sedang berkumpul di meja makan.
"Morning papa" ucap revista mencium tepat di pipi kiri vito(papa revista) yang sedang membaca koran.
Vito hanya berdeham memberi respon, cukup terkejut dengan tingkah putri nya.
Revista maklum papa nya memang typical yang susah di bawa bercanda, serius terus pembawaanya.
"Tumben kamu udah bangun re, biasa nya masih asik peluk pacar kesayangan,padahal abis ini mama mau mengeluarkan suara emas loh" ucapa violin(mama revista).
"Lagi capek tidur makanya cepet bangun" ucap revista asal.
"dih bisa ae ngomong capek tidur biasanya di segala tempat tidur, awas aja kamu cuman pindah tempat tidur di kelas" ucap violin, sembari menaruh piring berisi potongan daging ayam goreng.
"nih ya ma rere kasih tau tidur itu adalah sebuah kewajiban yang harus di penuhi hak nya, jadi mata punya kewajiban penuh untuk melaksanakan"ucap revista tambah ngalur ngidul.
"ngomong apa toh re makin kesini kok makin kesana" ucap violin geleng geleng kepala mendengar penuturan unfaedah dari putri nya itu.
"ih gitu aja nggak mudeng" ucap revista, " ya siapa yang mudeng kamu ngomong nya gak ada paedah nya sama sekali" ucap sang mama tak mau kalah debat.
Baru revista ingin menyahuti, intruksi dari vito membuat revista mengurungkan niat nya,
" cukup, saat makan jangan ada yang berbicara, jika masih kalian sama dengan ayam" ucap vito.Revista dan violin saling tatap mengibar bendera perang, yah selalu tak mau mengalah ibu dan anak ini.
Seusai sarapan revista memilih berangkat ke sekolah tak lupa ia berpamitan kepada orang tua nya, yah walau sering berdebat tetapi mereka hanya bercanda tidak sampai di kata serius.
*****×******
Mobil ayla berwarna merah terpakir di jejeran parkiran khusus untuk mobil mobil.
Revista gadis itu keluar dari mobil nya, baru saja ia melangkah pergi suara cempreng dan memekakkan telinga terdengar menggelegar memanggil nama nya.
"Revistaaaa, yuhu sini cepet" ucap gadis yang memanggil nya, mengintruksi revista untuk pergi ke arah nya.
Revista mengusap usap telinga nya yang berdengung, "terbuat dari model toa apa ya tu mulut, sampe sepengang ini kuping gue"ucap revista.
"Ngapa? sih teriak, kuping gue kagak budeg" ucap revista kesal, saat sampai di hadapan sahabat nya itu.
Mita roselia dan cindy savera nama gadis yang sekarang berdiri di hadapan revista, mereka berdua adalah sahabat revista sudah menjalin persahabatan dari jaman embrio.
"Hehe" dua gadis yang di tatap horor itu hanya menyengir kuda seperti tanpa beban.
"Eh re lo harus tau anak nya tuan angkasa yang sekolah di ausiee itu pindah kesini" ucap mita heboh.
" dan lo tau anak nya tuan angkasa itu ganteng banget bjir, gue udah stalking nih "
Ucap cindy juga tak kalh heboh."Anak tuan angkasa" revista tampak berpikir, "ah tuan angkasa yang ganteng itu kan pemilik yayasan ni sekolah" ucap revista.
Cindy dan mita menggangguk, "tapi setau gue tuan angkasa sama bini nya udah lama kagak di indo terus anak nya tinggal di mana dong?" ucap revista bertanya tanya.
"Ih gausah dipikirin kek gitu mah re, orkay mah bebas, yang penting kita harus bersyukur masih di beri kesempatan melihat keindahan cogan"ucap cindy.
Revista mengangguk,"eh btw dia kelas berapa?"tanya revista.
"setau gue dia kelas 12 ipa2, kata kata mereka sih" jawab mita.
Beberapa detik mereka saling tatap satu sama lain, sampai mereka tersadar, "satu kelas anjay",ucap mereka ber 3 heboh.
Yah begitu senang nya mereka sekelas dengan orang tampan.
2 menit lagi bel sekolah akan berdering namun banyak siswa yang masih belum memasuki kelas malah duduk duduk di parkiran atau yang dekat dari arah sana sengaja ingin melihat setampan apa anak pemilik sekolah itu di foto saja sudah tampan apalagi aslinya.
Sampai yang di tunggu tunggu tiba mobil ferari berwarna merah berjalan masuk melalui gerbang yang di buka kan lebar di belakang nya ada 2 mobil bmw berwarna hitam mengikuti, sampai lah mobil itu terparkir di jejeran parkiran khusus untuk pemilik yayasan.
Lelaki dengan kaca mata hitam bertengger manis diatas hidung mancung nya, keluar dari mobil mewah itu, banyak pasang mata menatap kagum ke arah lelaki itu.
Merasa terusik dengan tatapan orang orang, namun ia memilih tak perduli sekitar, melangkah santai menjauhi mobil nya, kaki jenjang itu berhenti melangkah, tanpa berbalik badan lelaki itu menganggkat tangan tanda agar bodyguard yang mengikuti nya berhenti, dan menyuruh mereka pulang.
Banyak sekali tatapan kagum dari orang orang bahkan ada yang terang terangan memuji ciptaan tuhan yang begitu sempurna ini, bagaimana tidak hidung mancung, garis rahang yang tegas, badan yang bagus dan warna kulit yang terlihat begitu bersih, terlihat sempurna bukan.
Sampai bunyi bel yang berbunyi pun tak di hiraukan oleh mereka sibuk memperhatikan lelaki bak dewa yunani itu.
Lelaki itu berjalan menaiki tangga menuju suatu tempat ,setelah mendapati ruangan yang di carinya ia masuk ke dalam ruangan pintu coklat bertuliskan ANGKASA ROOM.
Terduduk di atas sofa memijat pangkal hidung nya sedikit pusing,ahhh mungkin hari ini dan seterusnya akan selalu melelahkan.
halo semua maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan ,makasih untuk kalian jangan lupa kasi bintang dan coment sebanyak nya , sayang banyak banyak semua
Jangan lupa follow akun aku yuk ramaikan😁

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIAN (hiatus)
Teen Fictionmisteri yang belum terungkap , dan banyak rahasia yang tersimpan . menceritakan banyak peran yang menyimpan banyak rahasia di setiap tokoh nya. mari baca dan temukan teka-teki nya hasil murni pikiran sendiri , gak ada plagiatan . cus baca plus comen...