Lama banget aku gak up nih
Sengaja gak up biar mencapai target, tapi ternyata cuman seuprit. Anyinggg lah 🖕🖕🖕
Tapi gapapa, aku tetap bersyukur
😇😇😇Tembusin sampe 200 followers dulu
Next bakal lanjuttt okeeee 👉👉👉Follow itu gratis cugg, ayolahhhh tembusin nih akun wpku sampe 200
Anjayyyyyy 😭😭😭.
.
.
.
.Sekarang ini rumah kediaman orang tua Algrarez memang sedang ramai. Pasalnya pasangan suami istri itu sedang kedatangan anak serta menantunya, lalu ada Gama anak dari adik Elena yang sudah mereka anggap seperti anak sendiri, dan juga bocil kematian yang dari pagi sudah tantrum.
Zanna yang baru saja bangun pun langsung melihat pemandangan bocil tantrum, sementara itu Gama tentunya sedang berusaha menenangkannya.
"Kai kenapa?" Tanya Zanna kepada Elena.
Melihat Kai yang menangis sampai guling-guling di lantai membuat seisi rumah jadi ikut menenangkan bocah itu. Namun, sudah satu jam lamanya Kai menangis seperti itu, masih saja belum mau berhenti meskipun sudah diiming-imingi oleh Eyang kalau berhenti mau di belikan pabrik es krim katanya.
Elena menghela nafas pelan, "Itu Kai minta sunat katanya." Elena suda bangun semenjak Kai pertama kali menangis. Tentu saja tidur perempuan itu dan suaminya langsung terusik setelah mendengar tangisan yang menggelegar di ruang tengah.
Zanna meringis, bocah usia lima tahun itu tantrum minta sunat. Astaga, kalau Kai tau sesakit apa nanti. Pasti bocah itu tidak akan setantruk ini menangis. Sampai membuat pusing sang Papah.
"Hiks! Enggak mau! Kai mau sunat Papah kaya Zicho!"
Gama dibuat pusing oleh kelakuan sang anaknya ini. Bisa-bisanya Kai yang masih berumur lima tahun tantrum minta sunat. Iya, setelah melihat status Wa mamanya Zicho yang merupakan tetangga mereka di Bali yang memperlihatkan bahwa anaknya yang bernama Zicho sudah sudah sunat. Kai langsung tantrum minta sunat juga. Dengan alasan tentu saja agar tidak mau kalah dengan Zicho.
"Iya, nanti Papah sunatin kamu. Tapi, kamu bangun dulu, ya? Berhenti nangisnya." Gama kalau dalam mode bapakable begini memang auranya ngajak nikah banget. Membuat Zanna berdecak kagum melihat duda satu anak itu dengan sabar meladeni anaknya yang sedang tantrum.
"Aduh, Kai! Kai! Sunat itu gak seenak yang kamu bayangin. Sampe nangis kejer gini kamu mintanya." Abraham geleng-geleng kepala dengan permintaan Kai yang sangat membuat mereka tidak habis pikir.
"Ish! Pokoknya Kai mau sunat dulu baru mau diem! Huaaaaaa....," Bukannya diam Kai malah tambah keras menangisnya. Membuat Gama berusaha untuk sabar walaupun dalam hati kecilnya ada niatan untuk menjual anaknya, sih.
Eyang yang memang badannya sedang kurang sehat itu pun menghela nafas, lelah juga mendengar tangisan Kai yang justru membuat kepalanya semakin pusing. "Ya sudah, nanti Eyang sunati kamu. Sekarang kamu buruan mandi, abis itu sarapan. Kita ke dokter sunat sekarang."
Tentu saja Kai langsung berdiri menghampiri Eyang sambil mengelap buih-buih bekas air matanya dan juga ingusnya. "Beneran Eyang?!"
Eyang mengangguk, "Iya, makanya kamu siap-siap dulu sekarang."
"Ayo Pah kita mandi! Aku mau di sunati sama Eyang." ucap bocah itu menghampiri Gama yang membuat pria itu hanya bisa menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Teen FictionZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...