•• Selamat Membaca ••
Pagi ini Rey keluar kamar dengan wajah kusut apalagi kantong mata yang ketara sekali. Berjalan menuruni tangga sampai ia bertemu dengan Jo yang langsung memegang dadanya.
"Buset... Rey... Lu kenapa dah? Muka dah kek orang habis kejebur got mana tubuh mata merah kantong mata kek hewan berbulu putih dengan mata warna item... Sungguh mengenaskan sekali epribadeh... " kata Jo panjang lebar sambil mengikuti langkah kaki Rey.
"Ini semua karna lo dan bang Arsyad anyink lah kalian berdua" batin Rey mengumpat dalam hati. Bagaimana Rey gak memiliki mata panda jika mereka berdua ngewe aja sampai jam 5 subuh.
Dan sekarang masih jam 6 sudah di suruh ngumpul lagi mana bisa Rey gak seperti gembel yang mana sekarang berpakaian oversize dengan baju lengan yang sudah turun menampilkan pundak yang putih dan mulus.
Wajah yang kusut, mata merah dan jangan lupakan dia sesekali menguap karena tidak bisa tidur sama sekali. Gimana bisa tidur jika suara desahannya itu bisa terdengar di seluruh kamar dan Rey gak bisa cara matikan nya.
Entah sengaja atau tidak tapi memang hanya di kamar Rey saja yang bisa langsung akses ke kamar Jo dan Arsya. Sedangkan kedua bocil si Ellka dan juga Archie mereka berdua sudah ada di meja makan dengan Arsya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semuanya.
Rey tak habis fikir bagaimana bisa seorang Arsya memiliki ketahanan tubuh seperti itu, padahal semalam dia saja bermain dengan 3 orang pemuda yang sangat tampan.
Menoleh kesamping ada Jo yang mulai duduk di sebelah nya juga terlihat biasa saja seperti tidak terjadi apapun. Just info Jo semalem dia threesome dengan dua pemuda tampan.
Melihat ke sekeliling Rey hanya mendapati hanya ada mereka saja yaitu Arsya, Dirinya, Jo, Ellka dan juga Archie. Sedangkan para pemuda tampan semalam sudah tidak ada.
"Rey... " menepuk pundak Rey pelan namun respon Rey terlihat seperti berlebihan.
"Anyink... Bangke lo... Umpt..." reflek langsung menutup mulut Rey menoleh ke si pelaku yang malah menaikkan satu alis.
"Kau kenapa? " tanya Arsya si pelaku pengejut Rey tadi.
"Emm... Aku gak papa bang" jawab Rey mengambil susu coklat di meja dan mulai meminumnya.
"Ku tebak kalau kau gak bisa tidur karena acara live semalem" suara Jo yang tiba-tiba membuat Rey langsung menyemburkan susu yang baru di minumnya.
"Uhuk... Uhuk... Anyink... Uhuk... " Rey tersedak seketika saat mendengar perkataan Jo.
"Kakak Rey hati-hati kalau minum" suara imut itu membuat Rey menatap Archie dengan senyuman paksa.
"Iya" jawab Rey singkat.
"Sudah, cepet habiskan makan kalian dan aku akan ajak kalian pergi setelah ini" perkataan Arsya membuat Archie yang ingin bicara urung dan melanjutkan makannya.
"Hihihi... Gimana live semalem" bisik Jo dengan tawa kecilnya.
"Sialan lo" jawab Rey dan langsung terdiam karena suara Arsya.
"Kalian berdua jika tidak cepat aku tinggal" kata Arsya yang kini sudah berdiri dan membawa Archie yang sudah selesai makan.
Setelah kepergian Arsya dan Archie untuk pertama kalinya suara Ellka terdengar juga setelah sedari tadi hanya diam.
"Ku harap kak Rey gak kaget dengan tingkah Bang Jo yang minimal akhlak" suara Ellka yang terdengar biasa saja tapi sedikit mak jleb ke Jo.
"Hey... Ell... Aku biasa saja loh... Kenapa kau berkata seperti itu" memegang dada dan berbicara dramatis membuat Ellka berdiri.
"Kau memang menyebalkan bang Jo, pantas saja kau sering di hukum oleh bang Arsya" setelah berkata seperti itu Ellka segera pergi meninggalkan meja makan yang mana ternyata Rey sudah pergi lebih dulu.
Jo yang merasa di tinggal pun segera berlari mengejar Ellka dan Rey yang kini sudah ada di pintu masuk.
Sampai di luar Mansion Jo menatap berbinar ke seorang pemuda tampan di sana.
"Sayang... " berlari dan langsung memeluk tubuh si pemuda tampan.
"Pelan-pelan" kata si pemuda tampan dengan lembut.
"Gak usah bucin, cepet masuk mobil" suara Arsya yang mengeluarkan kepalanya di pintu mobil Limousin membuat Jo dan si pemuda langsung masuk ke dalam mobil tanpa banyak bicara lagi jika tidak mereka berdua pasti akan terkena masalah.
Mereka pun masuk mobil dengan pakaian biasa saja namun outfit yang di kenalan walaupun biasa memiliki harga yang tak murah.
"Mampir ke butik dulu" suara Arsya yang keluar melalui earphones si pengemudi hanya menjawab.
"Baik tuan Arsya" dengan santai mobil itu pergi meninggalkan Mansion.
Di dalam mobil ada Ellka yang duduk di samping Rey, Arsya bersama Archie dan Jo jangan di tanya dia sedang duduk di pangkuan si pemuda tampan tadi.
Di tempat Levin.
Plak.
Sret.
"Dasar jalang murahan, seharusnya kau jadi gelandangan saja. Dan aku akan memiliki Dominic seutuhnya" suara lembut itu membuat si Levin menahan sakit di rambut dan juga pipinya yang sudah mengeluarkan darah.
Itu karena pipi Levin sudah tergores oleh pisau dan langsung di tampar oleh seorang wanita cantik, seksi, dengan buah dada yang besar.
"Kamu akan menyesal telah melukai wajah ku" suara Levin yang tadinya lemah kini berubah menjadi suara yang tak pernah di keluar kan selama ini dan tersembunyi bahkan Dominic saja tidak mengetahui nya.
"Dasar jalang murahan, mati saja kau... " kata si wanita langsung menusuk perut Levin.
Tbc.
11.09.24

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Seorang Fudan
Short StoryCerita ini terinspirasi dari kak @pipinkeren Makasih ya kak udah izinin aku buat ngetik cerita nya 😁 Apa jadinya jika seorang Fudan ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang anak dari sepasang sejenis? mari kita simak kisahnya....