"Hai P' Brown," teriak Koh kaget sambil menepis tangan Brown dari lehernya. Brown setuju untuk melepaskan hubungan baik. Wanita muda itu juga sama terkejutnya. Namun semakin merasa malu saat bertemu dengan wajah tampan Brown yang memandangnya sambil tersenyum.
"Maaf mengganggumu..." Brown memandang wanita muda itu sambil tersenyum lalu berpura-pura meniru Koh. membuat wajah Ko agak tegang. Sedangkan untuk gadis itu, wajahnya memerah.
"Apa yang kamu lakukan di sini," tanya Koh karena dia takut Brown akan membawa gadis itu pergi terlebih dahulu.
“Apakah kamu melupakan sesuatu? Katakan padaku apa?” Brownbertanya.
"Aku tidak lupa. Aku bilang pada temanku untuk memberitahumu kalau aku pergi untuk urusan bisnis sebentar," jawab Koh dengan suara agak tegas karena merasa kesal karena diganggu seperti ini.
"Yah, aku belum bertemu teman-temanmu. Tapi ada baiknya aku melihatmu terlebih dahulu. Kupikir kamu akan lari dariku lagi," jawab Brown dengan suara tenang.
"Aku bukan seorang pengecut," bantah Koh.
"Dan pagi ini?" Brown segera bertanya balik. Tampaknya mereka berdua sedang bertengkar dan melupakan gadis yang berdiri bersama mereka.
"Tadi pagi aku lupa. Aku tidak bermaksud salah jadi aku membelikannya untukmu," kata Ko kembali. Brown menyeringai mengejek yang membuat Koh sangat kesal dengan ejekan itu.
"Eh...kalau P'Koh dan..." Terdengar suara gadis itu.
"Brown, namaku Brown," Brown memperkenalkan dirinya kembali.
“Iya, kalau Phi Koh dan Phi Brown ada urusan. Aku berangkat dulu,” kata gadis itu dengan suara pelan sebelum bergegas pergi.
"Ai Eim...Eim," Ko mencoba mengikuti gadis itu namun kerah kemejanya dicengkeram terlebih dahulu.
"Ada apa denganmu? Tunggu di kantin nanti aku menyusulmu," teriak Ko lagi.
"Aku akan makan nasi sekarang. Kalau begitu kamu harus pergi dan membelikannya untukku juga, kamu mengerti," Brow membenarkan kata-kata aslinya. Koh menggerutu sedikit sebelum menggoyangkan dirinya agar Brown melepaskan kerah bajunya. Brown setuju untuk melepaskannya, tapi dengan hubungan yang baik juga.
"Ngomong-ngomong, ada apa dengan Eim? Lucu sekali, jelas sekali," ucap Brown sambil tersenyum licik membuat Ko menatap mata Brown.
"Jangan main-main dengan Eim, Kak Brown. Itu milikku, aku melihatnya duluan," buru-buru Ko menyela.
“Hah, ketemu sebelum atau sesudahnya, tidak masalah, tergantung gaya siapa yang lebih disukainya,” ucap Brown balik menggoda. Ko memandang Brown dengan sedikit tidak puas.
"Mau makan atau tidak? Kalau makan, ikuti aku," Ko langsung mengalihkan topik pembicaraan sebelum memimpin jalan sambil mendengus. Brown mengikuti di belakangnya sambil tersenyum.
"Jadi, apa yang akan kamu makan?" Koh bertanya sambil berjalan ke kafetaria. Brown melihat sekeliling.
"Rad na," jawab Alis. Koh menoleh untuk melihat ke toko Ratna dan alisnya berkerut.
A/N :- Rat na, juga ditulis sebagai rad na, adalah hidangan mie Thailand-Cina.
“Wah, antreannya panjang sekali. Makanlah yang lain, P' Brown,” kata Koh saat melihat orang-orang mengantri di toko.
“Aku ingin makan. Apakah kamu berhak memesanku juga?” Alis bertanya balik. Koh memandangnya sambil mengerutkan kening.
"Baiklah, ayo kita beli," kata Ko dengan enggan. Lalu berjalan menuju antrean di toko untuk membeli Radna.

KAMU SEDANG MEMBACA
LS : Koh & Brown
RomanceBrown "Senior memerintahkanku untuk melakukannya" Koh "Memerintahkanku untuk tidur juga. Apa kamu gila?" ******* Brown "Kenapa kamu bersikap kasar sekali?" Koh "Oh! Aku seorang yang tangguh, jadi mengapa kamu mau macam-macam dengan orang yang tanggu...