Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria yang dituduh oleh seorang wanita (VALENA) bahwa dia adalah bodyguardnya yang bersembunyi di dalam hutan, padahal itu adalah kebohongan yang besar dan menimbulkan konflik. Pria itu terpaksa harus menerima t...
⚠️Sebelumnya saya izin memakai musik ini hanya untuk menambahkan suasana mencekam saja, saya mohon untuk kalian gunakan headset!
••••••
Setelah selesai menguburkan jasad Davis, Jack meminta kepada Noah, untuk menghantarkan Margaretha dan Valena kembali ke kamar mereka. Sementara itu, Jack, kal berserta Erick pergi menuju ruang private, mereka hendak membicarakan rencana keselamatan Valena.
Disisi lain, Noah sedang berjalan dibelakang kedua wanita yang ketakutan dengan kejadian ini, sesekali Noah bersiul hingga membuat kedua wanita itu berhenti melangkah lalu menoleh.
"Apa?" Tanya Noah.
"Jangan bersiul," ujar Margaretha melanjutkan langkahnya, pria itu menghela nafas ia memutar bola mata malas, sembari memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.
Sesampainya dikamar Valena, Margaretha mengucapkan terima kasih kepada Noah karena sudah mengantarkan mereka. "Noah, terima kasih sekali lagi," ucapnya sambil tersenyum, Noah mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
ooOoo
Jack mengeluarkan sebuah pistol dan memberikannya kepada Erick, dan kal. Mereka berdua mengkerutkan keningnya ada apa dengan Jack? Bukankah dia menegaskan bahwa tidak boleh menggunakan pistol saat berada di mansion?
"Tuan, untuk apa pistol ini?" Tanya Erick karena penasaran.
"Untuk berjaga-jaga saja, jika kalian dalam bahaya gunakan pistol itu," ujar Jack.
"Lalu Noah? Apakah dia tak memakai pistol?" Timpal kal bertanya.
"Sudah kuberikan kepadanya saat kalian belum kemari," jawab Jack membuat kal mengangguk.
ooOoo
Noah tak lepas menatap dinding yang dipenuhi oleh percikan darah, pikirkannya darah ini adalah milik Davis yang tewas pada malam ini. Tatapannya kini tertuju pada lantai, terlihat darah dimana-mana, Pria itu memutuskan untuk mengikuti jejak darah tersebut, hingga sampai ke pekarangan taman dimana Davis tewas dengan mengenaskan.
Noah berlutut dan mengintimidasi area sekitar dengan mata yang tajam. "Sepertinya dia ditikam dari belakang," ujarnya sendiri, ia mengambil sebuah Kapak yang masih tergeletak dipekarangan taman.
Noah memutuskan untuk kembali menuju kamarnya, saat ia melangkah terdengar suara bising di semak-semak, ia tersenyum miring dan melanjutkan kembali langkahnya, sembari membawa Kapak yang berada ditangannya.
Seorang pria bertopeng keluar dari semak-semak, sembari mengumpat karena kehilangan jejak Noah. Dia mengelilingi area taman sembari membawa sebuah pisau di tangannya, saat menoleh kebelakang Noah mengayunkan Kapaknya tepat mengenai kepala pria bertopeng itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.