- s e m b i l a n b e l a s -

647 106 19
                                    

"Aku bersumpah kau akan membayar cintaku dengan sangat mahal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bersumpah kau akan membayar cintaku dengan sangat mahal."

Sunoo mencengkeram pagar balkon dengan kuat sampai buku jarinya memutih. Hatinya bergejolak hebat, jantungnya berdebar kencang, sementara airmatanya luruh menderai bak hujan mengguyur bumi yang gersang. Tiada ampun, jiwa raganya menolak keluh yang ingin terlontar dengan ricuh. Toh, tidak ada lagi pangkuan untuknya bersimpuh. Orangtuanya tak lagi bersedia menerima kehadirannya. Heeseung pun tak lagi ada di sisinya.

"Lee Heeseung."

Ia mendesis lirih sementara manik rubahnya membola. Gejolak di dalam hatinya semakin menjadi-jadi tatkala teringat nama itu. Lekas-lekas beranjak dari balkon, ia melangkah pasti dengan keyakinan diri yang tinggi untuk menemui sang permaisuri. Tak peduli ia berpapasan dengan Sunghoon di ambang pintu, berlalu begitu saja meninggalkan sang suami dengan kerutan tebal di dahi.

Byun Baekhyun akan mengabulkan apapun keinginannya dan Sunoo tahu itu. Setelah mengetuk pintu ruang pribadi pria cantik itu dan dipersilakan masuk, Sunoo tidak mau terlalu lama berbasa-basi. Dengan wajah serius yang membuat Baekhyun penasaran, ia duduk di sofa. Lalu meringsut di bawah lutut Baekhyun saat sang Luna duduk dan bertanya; "apa yang terjadi, Anakku?"

"Saya dengar Heeseung dikurung. Apakah itu benar?" Wajah sendu itu menyiratkan luka.

Perlahan, senyum teduh Baekhyun tersungging untuk Sunoo. Diusapnya helaian pirang si cantik berkulit cerah itu, diberikannya apa yang ia harap tanpa harus meminta lebih dulu.

"Aku akan melepaskan dia untukmu."

"Benarkah?" Iris rubah itu membola seketika.

"Hm," gumam Baekhyun dalam anggukan.

"Terima kasih, Yang Mulia." Setetes derai menyambut tatap yang mengurung bayang Baekhyun di dalamnya.

Terharu, Sunoo merasa beruntung dan di kasihi dalam kesakitan yang ia dulang dari sang pujaan hati. Mengapa? Padahal Baekhyun sesayang itu padanya tetapi Sunghoon tidak? Iya masih percaya diri bahwa putera mahkota Chaconne masihlah yang terbaik di antara yang terbaik. Tidak akan pernah sebanding dengan siapapun apalagi sekedar anak seorang panglima perang dan penasehat kerajaan.

"Apa kau sangat dekat dengan Heeseung?" tanya Baekhyun seraya membantu Sunoo beranjak dari lantai dan duduk di sampingnya.

"Seperti yang semua orang tahu, Yang Mulia. Heeseung adalah budak kesayangan saya. Kami bersama untuk waktu yang lama sehingga dia sangat mengenal saya. Sialnya, karena bertanggungjawab atas keseharian saya, dia jadi harus menanggung beban yang sangat berat."

Baekhyun mengangguk setuju. Diusapnya punggung Sunoo dengan rasa sayang.

"Tapi meski begitu, dia masih bersedia membantumu dalam pelarian. Padahal dia tahu konsekuensi membantumu dan Sunghoon kawin lari adalah leher yang menjadi taruhannya."

Sunoo tersenyum lembut. "Dia yang pertama kali mempertemukan kami. Dia adalah saksi hidup betapa saya sangat mencintai Sunghoon."

Tanpa membalas ucapan Sunoo, Baekhyun beranjak meninggalkan sofa berkulit bulu vikuna yang ia duduki. Membuka laci di dekat perapian lalu kembali dengan sebuah kunci di tangan. Memberikannya pada sang menantu.

[ SUNSUN ] DYSTOPIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang