7. New Neighbor

78 1 0
                                        

"Haechan, makasih ya atas semuanya." Seruan yang terima kasih yang langsung ia berikan kepada pria ini, ketika mereka berdua baru saja tiba di depan rumahnya, setelah menghabiskan waktu bersama dengan dia.

"Sama-sama, Jaemin. Nanti malam--" belum sempat ia menuntaskan ucapannya, wanitanya ini sudah lebih dulu mengintrupsinya. Membuat dirinya langsung mengatupkan mulutnya.

"Kayaknya gue gak bisa deh. Ada tugas penting yang harus gue selesain. Nanti setelah gue tugas aja gimana? Gue yang gantian traktirin lo." Tawaran yang langsung ia berikan, yang tau maksud dari ucapan pria ini.

"Bener ya?" Pertanyaan tidak yakin yang langsung ia berikan akan ucapan wanita ini.

"Beneran." Jawaban yang langsung ia berikan tanpa pikir panjang, guna meyakinkan pria ini.

"Janji?" Tanyanya lagin seraya memberikan jari kelingkingnya, sebagai pinky promise, janji supaya wanita ini tidak mengingkarinya.

"Janji!" Serunya, yang langsung mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking pria ini.

"Kalo gitu gue masuk ya! Lo hati-hati nyetirnya! Jangan ngebut!" Pamitnya, yang langsung pergi meninggalkan dia.

Begitu melihat wanitanya telah masuk ke dalam rumahnya dengan selamat, baru lah ia menjalankan kendaraannya pergi dari perkarangan rumahnya.

D8 lain sisi, Jaemin yang baru pulang pun langsung di sambut oleh Ibunya, begitu dirinya tiba di dalam rumah. "Habis darimana saja, sayang?" Pertanyaan yang langsung diberikan oleh sang ibu, dengan tangan yang memegang piring, yang berisi makaroni pasta buatannya.

"Ibu masak itu? Makasih loh, Bu." Ujarnya yang ingin mengambil makanan yang ada di tangan ibunya. Namun ibunya ini sudah lebih dulu menjauhkan makanan yang ia pegamg darinya.

Melihatnya, membuat kedua alisnya saling bertautan penuh kebingungan. "Loh Ibu, kenapa di jauhin sih? Itu buat Renjun kan?" Tanyanya, yang saat ini tengah menatap Ibunya dengan penuh tanda tanya.

Sang ibu yang mendengarkan itu pun langsung menggelengkan kepalanya. "No no no! Bukan buat kamu!" Ujarnya, meralat ucapan sang anak yang mengira pasta ini buatnya.

"Lah, terus buat siapa? Ayah pulangnya nanti Bu!" Ucapnya, guna memperingati ibunya yang mungkin lupa akan hal ini.

"Buat kamu sama ayah udah ada di dapur. Ini buat tetangga sebelah rumah kita." Jelas sang ibu kepada anaknya yang memang belum tau kalau ada tetangga baru.

"Loh, yang sebelah udah ada penghuninya?" Tanyanya, yang tentunya terkejut akan fakta ini.

"Udah, baru saja tadi siang mereka datang. Makanya Ibu masak ini buat tetangga. Lebih baik sekarang kamu ganti baju, terus antarkan ini ke rumah tetangga sebelah." Titahnya kepada anak semata wayangnya.

"Kenapa gak ibu aja?" Seruan balik yang ia berikan. Tidak biasanya ibunya ini menyuruhnya untuk mengantarkan makanan kepada tetangga baru. Pasalnya ibunya selalu mengantarkan makanan buatannya ini kepada tetangga baru. Kalau kata ibunya sih untuk pendekatan diri kepada tetangga baru.

"Ibu mau pergi ke kantornya Ayah. Kamu kalau di suruh gak usah nanya sih!" Peringatan yang langsung ia berikan akan pertanyaan sang anak.

"Iya iya maaf, aku salah. Kalau gitu aku ke atas dulu deh." Ujarnya, yang langsung pergi meninggalkan ibunya untuk mandi, ganti baju, dan beribadah terlebih dahulu.
---

Tak lama kemudian, ia kembali dengan pakaian santainya. Ia juga sudah membersihkan tubuhnya, makanya ia agak lama turun. Dan begitu dia turun, Ibunya juga udah gak ada. Pastinya udah berangkat daritadi.

Langsung saja ia mengambil makanan yang ada di atas meja ruang tamu. Setelahnya, ia langsung bergegas menuju rumah tetangga.

Ketukkan yang ia layangkan pada pintu yang ada di depannya ini, begitu tiba di depan pintu rumah tetangganya. Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Menampilkan wanita yang sangat cantik, walau usianya tak lagi muda. Tapi kalau di lihat dari penampilannya sekarang, perempuan di hadapannya ini masih cocok apabila memakai baju sma yang sama dengannya ini.

ME AND THEM - JAEMIN + ALLWhere stories live. Discover now