BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING

CHAPTER 06 ll MENERIMA TAKDIR

🌹~~~🌹

Di sebuah taman terlihat sebuah bunga berjejeran nan indah, suara desiran air mancur terdengar jelas di telinga seorang pria yang sedang duduk dikursi panjang. Pria itu memejamkan kedua matanya sembari menghembuskan nafas berat, tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh seorang wanita dari belakang.

Pria itu menoleh lalu bertanya, "ada apa?" Tanya-nya menggeser posisi duduknya untuk Margaretha yang masih berdiri.

Margaretha dengan senang hati duduk di samping Noah, "Noah, apakah kau siap menjadi bodyguard private Valena?" tanya Margaretha sembari menyentuh lengan pria itu.

"Aku tidak ingin menjadi bodyguardnya, bahkan kau tidak mengenal ku, apakah kau yakin ingin menjadikan ku sebagai bodyguard Valena? Aku hanya orang asing di sini," ujar Noah dengan nada tegas. 

"Aku tau itu, tapi. Saat aku melihat mu menatap Valena, tatapan mu sungguh berbeda."

"Apa maksud mu?" Tanyanya.

"Lupakan Noah, aku hanya ingin memberitahumu. Valena saat ini terancam akan dibunuh oleh sahabat Jack, karena Jack memiliki konflik dengan sahabatnya. Dia memiliki hutang kepada sahabatnya, aku tidak tau berapa nominalnya, tetapi saat Jack meminta waktu untuk melunasinya, sahabatnya datang ke rumah dan mengajukan sebuah persyaratan." Ucap Margaretha.

"Jika dalam waktu dekat ini Jack tidak secepatnya melunasinya Valena harus menjadi budaknya bisa dikatakan pemuas nafsu. Saat Jack mendengar hal itu dia murka, oleh karena itu Valena dikurung selama belasan tahun hingga tumbuh dewasa, tetapi gadis itu sangat egois dia tidak tau bahwa dirinya sedang terancam dibunuh," sambung Margaretha menjelaskan seraya menatap ke depan.

mendengar penjelasan dari Margaretha Noah tak bisa menjawab balik penjelasannya, "akhirnya mereka menjadi musuh dan saling sumpah serapah bahwa pertumpahan darah akan terjadi," lanjut Margaretha sembari menoleh ke arah Noah.

"Noah, aku mohon. tolong jadi bodyguard untuk Valena. Saat ini Jack kekurangan bodyguard karena mati dibunuh oleh sahabatnya." Ucap Margaretha.

Pria itu menghembus nafas berat sembari memejamkan matanya,"apa yang harus ku lakukan?" Tanya Noah menatap Margaretha.

Margaretha tersenyum lalu menjawab pertanyaan Noah, "kau hanya perlu menjaganya saja, jangan sampai dia melarikan diri dari mansion gadis itu memiliki trauma dengan kegelapan dan suara petir," ujar Margaretha sambil mengelus pundak Noah.

"Baiklah."

Margaretha tersenyum setelah mendengar jawaban Noah, ia bergegas mengajak Noah untuk melihat-lihat mansion, sekaligus memberitahu kamarnya untuk beristirahat saat lelah. Di sepanjang lorong tidak ada pembicaraan sepatah katapun.

"Noah!" Teriak seorang wanita dari arah belakang, keduanya berhenti melangkah lalu menoleh.

"Nona? Sedang apa kau di sini?" Tanya Margaretha sembari memegang kedua pundaknya.

Valena terdiam lalu melirik ke arah Noah yang sejak tadi memperhatikannya, "kalian ingin kemana?" Tanya valena.

"Aku hanya mengajak Noah berkeliling mansion," ujar Margaretha.

Valena menautkan kedua alisnya merasa bingung dengan perkataan Margaretha, "apa maksud mu?" Tanya valena.

"Noah akan menjadi bodyguard mu," ujar Margaretha sambil tersenyum, Valena tersenyum tipis saat mendengar perkataan Margaretha.