Sejak hari dimana Senja menarik perhatian Edgar, Senja baru merasakan rasa tak nyaman saat main di rumah Keyla, padahal biasanya ia nyaman-nyaman saja jika berada di rumah itu, namun kini jika Senja ke rumah itu pasti bertemu dengan Edgar, padahal biasanya ayah dari temannya itu selalu tak dirumah dan sering berada di kantornya.
Senja dan Keyla duduk di karpet di ruang keluarga sedang belajar bersama untuk menghadapi ujian, saat mereka sedang latihan mengerjakan soal matematika, Edgar mendatangi mereka dengan menenteng sekotak pizza.
"Saya bawa pizza," ujar Edgar memcah keheningan dari kedua anak remaja yang fokus belajar.
"Wah makasih papa, Keyla emang laper sih," kata Keyla lalu menutup bukunya dan meraih kotak Pizza dari ayahnya.
"Senja udah istirahat dulu, ini kita makan dulu pizzanya," suruh Keyla.
Senja menutup bukunya, lalu diberi sepotong pizza oleh Keyla, Senja memakan pizza itu kemudian ia memalingkan wajahnya yang sedang mengunyah pizza karena Edgar menatapnya intens.
Edgar terkekeh geli melihat Senja tersipu malu.
Keyla menatap ayahnya yang kerkekeh, ia penasaran apa yang membuat ayahnya yang tidak memiliki selera humor itu tertawa. "Apa yang lucu? Kenapa papa ketawa?" tanya Keyla dengan pipi penuh.
Edgar tak menjawab pertanyaan anaknya.
Setelah beberapa menit memakan beberapa potong Pizza, Senja dan Keyla ingin melanjutkan kegiatan belajar mereka.
Keyla menatap papanya dengan kening mengerut. "Pa?"
"Hm?"
"Papa kok udah pulang jam segini? Biasanya pulang malem?" tanya Keyla.
"Kerjaan papa ga banyak dikantor, jadi papa pulang cepet," jawab Edgar.
"Tapi akhir-akhir ini papa sering pulang cepet loh? Kok kayak aneh aja ya Keyla rasa? papa sering ada di rumah lho sekarang, Keyla seneng sih Papa sering ada dirumah tapi kayak aneh aja gitu? Kita ga bangkrut kan pa?" tanya Keyla penasaran.
"Ngga, ga ada apa-apa Key," kata Edgar menjawab pertanyaan putrinya.
"Okay Keyla percaya, tapi papa sekarang ngapain tetep disini?" tanya Keyla lagi.
"Papa mau liat kalian belajar," jawab Edgar simple.
"Papa pergi aja deh! jangan ganggu aku sama senja belajar pa!" kata Keyla.
"Keyla diem! Papa cuma mau ngawasin kalian belajar apa salahnya?" kata Edgar dengan tegas.
Keyla merenggut kesal, lalu membiarkan papanya tetap disini. "Abaikan aja papa aku ya nja?"
Senja mengangguk ragu, ia selalu menghi dari tatapan dengan Edgar.
Edgar menopang dagunya di atas meja, ia sesekali memperhatikan wajah tanang Senja yang fokus mengerjakan soal latihan.
'She's cute.'
•••
Jam 6 sore Senja bersiap untuk pulang setelah belajar bersama.
Keyla merangkul bahu Senja, dia membujuk Senja agar mau menginap dirumahnya saja dari pada Senja pulang dan tidur sendirian dirumahnya. "Senja please nginep aja ya dirumah aku? Aku mau bobo bareng Senjaa," rengek Keyla.
Senja melepasaskan tangan Keyla yang merangkul bahunya. "Keyla, Keyla sekarang masuk aja ke dalem rumah ya? Senja mau pulang sekarang," kata Senja.
Keyla menggeleng keras. "Aaaa ngga mau Enja, udah gelap loh ini aku takut kamu kenapa-kenapa dijalan."
