🌹🌹
Valena terbaring lemah di atas kasur, wanita itu tak henti menangis dengan kejadian ini. sementara itu, Margaretha sibuk menutup tirai jendela hingga kamar milik wanita itu menjadi gelap, ia bergegas menyalakan lampu untuk menerangi kamarnya meskipun penerangan sedikit.
"Nona, kau baik-baik saja?" Tanya Margaretha menghampirinya yang sedang berbaring di atas kasur.
"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan Noah? dimana dia?!" Tanya-nya cemas.
"Dia baik-baik saja, kau harus tenang," ujar Margaretha mengelus rambut Valena.
Tiba-tiba, pintu kamar terbuka menampilkan Jack berserta bodyguardnya. Tetapi, hanya Noah yang tidak ada, Jack berlari menghampiri putrinya yang berbaring lemah itu, "Valena! Kau baik-baik saja!?" Tanya-nya sambil mengelus rambut putrinya, Valena hanya mampu mengangguk untuk menjawab pertanyaan ayahnya.
"Sayang, ceritakan apa yang terjadi?" Sambung Jack hingga membuat Valena menangis secara tiba-tiba.
"Valena apa yang terjadi?!" Tanya Jack sekali lagi hingga putrinya semakin menangis.
"Valena ceritakan secara perlahan, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu, hingga kau bisa di culik oleh pria bertopeng itu?" Timpal Margaretha bertanya.
Flashback on
Di ruang ayahnya Valena menangis tersedu-sedu, ia bingung harus melakukan apa sekarang? Selain menyalahkan dirinya sendiri. pria yang tidak dikenali itu terjerumus ke dalam hidupnya,"apa yang harus ku lakukan sekarang?" Ujarnya bertanya kepada dirinya sendiri.
Valena bangkit dari duduknya untuk keluar dari ruangan ayahnya. Saat keluar, Valena bingung kenapa suasana mansion sangat sepi, Bahkan Margaretha tidak ada di sampingnya saat dirinya seperti ini. Namun, wanita itu tidak menghiraukannya ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Valena berjalan lamban saat melewati lorong mansion, setiap langkahnya seolah terbebani masalah berat, kepalanya tertunduk tangannya tidak henti menyeka air matanya yang tak terbendung. Rasanya begitu campur aduk, dimana khawatir, kesal, marah menjadi satu.
"Aku bodoh! Kenapa aku harus menjerumuskan orang yang tidak bersalah kedalam hidupku!" Ucapnya sendiri sembari memukul kepalanya yang terasa pusing. Berkali-kali ia memukul kepalanya hingga terasa sakit.
"Pria itu tidak bersalah, kenapa ayah harus memukulnya!" lanjutnya sambil menyeka air matanya, ia menangis tersedu-sedu dengan langkah yang tidak beraturan. Karena matanya dipenuhi oleh air mata dan ia tidak dapat melihat jelas ke depan.
Sesampainya di kamar, Valena membanting pintu cukup keras hingga menggema satu ruangan, ia dengan kasar membantingkan tubuhnya ke atas kasur dengan helaan napas berat.
"Noah? Kenapa aku menyebutnya dengan nama itu, dan kenapa pria itu tidak memberitahuku namanya!?" Ujarnya seraya mengacak-acak rambutnya sendiri karena kesal.
Valena mendengus kesal, "apakah dia seorang buronan polisi!?"
Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari arah jendela membuat Valena terkejut, ia bangkit dari tidurnya menghampiri sumber suara tersebut. Ia berjalan mengendap-endap karena takut, ditambah suasana mansion sangat sepi entah kemana para penghuninya.
"S—siapa kau?!" Tanya-nya, tetapi tidak ada jawaban, Valena melangkah perlahan lalu membuka tirai jendela, melihat ke-kanan dan ke- kiri memastikan siapa yang berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD FOR VALENA ll ON GOING
Mystery / ThrillerCerita ini mengisahkan tentang seorang pria yang dituduh oleh seorang wanita (VALENA) bahwa dia adalah bodyguardnya yang bersembunyi di dalam hutan, padahal itu adalah kebohongan yang besar dan menimbulkan konflik. Pria itu terpaksa harus menerima t...
