3

66.6K 991 24
                                    

Edgar masuk ke dalam kamar putrinya, mengendap-endap seperti seorang pencuri. Dia menepuk bahu Senja yang tertidur disebelah Keyla.

Senja yang merasa tepukan di bahunya terbangun, matanya melebar dan siap berteriak namun tangan kekar Edgar dengan sigap membekap mulutnya agar tak mengeluarkan suara yang dapat membangunkan Keyla.

"Sttt diam, ayo keluar ikut saya," ajak Edgar pada Senja.

Senja mengambil cardigan milik Keyla sebelum mengikuti Edgar keluar, Senja mengikuti langkah lebar Edgar hingga sampai di taman belakang rumah yang terdapat kolam renang cukup luas disana.

"Kenapa om bangunin aku buat ikutin om kesini?"

"Kenapa?" Edgar bergumam.

"Kok om malah balik nanya sih?" kata Senja kesal.

Edgar memegang kepalanya, dia merasa otaknya error saat ini. Dia tak tahu kenapa dia membangunkan Senja dan menyuruh anak itu mengikutinya ke belakang rumah.

"Kalo ga ada hal penting, Senja mau balik ke kamar lagi om, takut Keyla bangun," ujar Senja lalu berbalik.

Edgar menahan lengan Senja. "Tunggu, jangan pergi," tahan Edgar.

"Kenapa? Ada apa om?" tanya Senja.

Edgar mendesah napas frustasi. "Temani saya sebentar disini Senja, udara malam sangat segar," kata Edgar mencari alasan agar gadis itu tak pergi meninggalkannya.

Sungguh Edgar seperti anak remaja yang baru mengalami puber, dia bahkan merona ketika melihat kecantikan Senja yang seumuran dengan anaknya sendiri.

"Jam berapa sih ini?" tanya Senja.

"2," jawab Edgar.

Mulut Senja menganga mendengat waktu sekarang jam 2 malam.

"Om ga bisa tidur apa gimana?"

"Tidak juga, tapi mungkin ya untuk hari ini, saya biasa tidur jam 1 malam."

"Larut banget, om kan kerja harusnya tidurnya jangan larut malem," kata Senja mengingatkan Edgar.

"Entahlah, sulit bagi saya untuk tidur," balas Edgar.

Edgar mendekati Senja, gadis itu berjalan mundur menghindari Edgar.

"K-kenapa?" tanya Senja.

"Saya tertarik sama kamu," kata Edgar blak-blakan.

"Apa?"

"Boleh saya cium bibir menggoda kamu darling?" ujar Edgar mendekatkan wajahnya pada Senja.

Senja refleks mendorong Edgar menjauh tali tak ia sangka laki-laki itu tercebur ke dalam kolam renang yang dalam.

"OM!"

Tanpa berfikir Senja menceburkan dirinya ke dalam kolam walaupun tahu dirinya tak bisa berenang sama sekali.

Byurr...

Tubuh Senja tak bisa mengapung sama sekali, tubuhnya merosot ke dalam air, namun tak lama dari itu tubuh Senja terangkat ke atas permukaan air kolam.

"Senja! kenapa kamu masuk ke dalam kolam!" sentak Edgar berteriak pada Senja.

"Om tenggelam karena aku dorong," balas Senja dengan napas terengah-engah.

"Saya bisa berenang bodoh! Kenapa juga kamu mau menolong orang lain disaat kamu sendiri tidak bisa berenang sama sekali!"

"Senja... takut Om kenapa-kenapa, Om keluarganya Keyla satu-satunya," jawab Senja.

Edgar memegang kepalanya frustasi melihat gadis lugu ini, baru pertama kali Edgar berinteraksi langsung dengan teman Keyla yang sering putrinya bangga-banggakan, tapi ternyata efek mengenal Senja dalam beberapa jam sudah membuat Edgar kelimpungan dan hasrat mudanya muncul kembali. "Agh sialan."

Cup.

Edgar menyatukan bibirnya lada bibir Senja, dia melumat lembut bibir Senja dan menyelusuri mulut gadis itu dengan lidahnya.

"Eemmmhhh ahhh oomhh."

Kaki terambang, tubuhnya mengapung di air karena dipeluk oleh Edgar. Ciuman pertamanya terjadi di dalam kolam renang bersama ayah dari temannya sendiri.

"Hahhh..."

"Hufhhhh..."

Edgar tersenyum puas melihat Senja yang engap karena ciumannya.

Edgar mengangkat tubuh Senja ke sisi kolam, gadis itu duduk sementara Edgar masih di dalam air.

Senja menatap Edgar yang memegang pahanya. "Om keterlaluan! Itu ciuman pertama aku om!" kata Senja sambil meneteskan air matanya.

Edgar mendongak, melihat mata Senja yang memerah karena tangisnya. "Saya minta maaf, tapi itu tadi memang dalam kendali saya, saya bukan tidak sengaja, tali memang saya ingin mencium bibir kamj Senja."

Edgar mengusap mata Senja, lalu ia naik dari kolam renang dan duduk di sisi kolam tepat disebelah Senja.

Senja merasakan Senja menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, lalu pria itu melakukan hal yang sama, mencium bibirnya lagi.

"Emmppph!" Senja mendorong-dorong dada Edgar.

Lalu setelah ciuman terlepas, Senja menlayangkan tangannya.

Plak.

Bunyi tamparan keras pada pipi Edgar karena sudah lancang mencium bibir Senja tanpa izin.

Senja beranjak bangun, lalu masuk ke dalam rumah lebih dulu meninggalkan Edgar.

"Dia manis," gumam Edgar mengenai Senja.

•••

Esok paginya Senja dan Keyla memasak makanan untuk sarapan pagi mereka di hari libur.

"Kok 3 piring Key?" tanya Senja.

"Papa aku kan ada dirumah," jawab Keyla menyiapkan sarapan juga untuk ayahnya.

Senja mengangguk paham, ia hampir lupa pada orang mesum dan tak sopan itu ada di rumah.

"Bentar yah, aku panggil papa dulu," kata Keyla lalu beranjak pergi ingin mengajak papanya bergabung sarapan dengan mereka.

Beberapa menit kemudian Keyla kembali bersama Edgar yang berkeringat setelah melakukan olahraga.

Senja melihat Edgar yang berjalan tanpa mengenakan baju dan hanya memakai celana trainingnya, Senja mengalihkan pandangannya melihat badan kekar Edgar masih meneteskan beberapa keringat.

Senja tersentak ketika Edgar duduk disampingnya daripada di sebelah Keyla.

"Maaf ya Nja kalo papa bau, dia abis olahraga belum mandi dulu malah mau ikut gabung makan katanya," kata Keyla.

"Ya... gapapa kok Key, mungkin perut Om udah laper," balas Senja.

Mereka bertiga melahap sarapan mereka, disaat Senja menikmati sarapannya tiba-tiba tangan berurat Edgar menyentuh pahanya dan membuat Senja tersentak kaget.

Senja melirik Edgar, dan sangat menyebalkan pria itu hanya tersenyum menggoda dirinya.

Tangan besar Edgar merem as paha Senja, itu membuat Senja kehilangan fokus dan tersedak.

"Ukhukk."

Edgar dengan sigap menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya pada Senja.

"Senja kamu gapapa?" tanya Keyla khawatir.

Senja meminum air dari Edgar. "Ekhmm gapapa kok aku gapapa," katanya.

"Hati-hati, apasih yang ada dipikiran kamu sampe tersedak gini?" tanya Edgar.

"Papa jangan marahin Senja! Lagian kan kalo tersedak itu kecelakaan, jangan apa-apa ditanyaain alasannya, sampe tersedak aja harus ada banget alasannya?" protes Keyla pada Edgar.

"Hati-hati Senja, kunyah makanananya dengan lembut oke?" kata Edgar sambul mengusap paha Senja.

Senja meletakkan tangannya di atas punggung tangan Edgar agar Edgar berhenti mempermainkannya.

Edgar tersenyum ketika tangannya tak bisa digerakkan karena Senja menahan tangannya.

•••
Update seminggu sekali diwp, udah lengkap dikryakarsa(link dibio)

Follow jga akun Diatasumur7 soalnya sering ilang

Terjebak ayah temanku (Edgar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang