Bab 3

13.1K 1K 21
                                    

Welcome To My Story....




Sebelum nya....

Mendengar penuturan Dominic, Levin segera mendekat. Dia berniat memeluk putranya. Khawatir melanda ketika dia mengetahui maksud dari ucapan sang suami. "Nak, apa ada yang salah?" Tanyanya.

Secepat kilat pula Rey berdiri dari duduk ketika Levin ingin memeluknya. Hal itu sontak menjadi tanda tanya bagi kedua orang tua Rey. Bahkan Dominic sampai berdiri, dia juga mendekati putranya yang terlihat kecil dimatanya. "Ada apa denganmu?"

Richie segera berlalu pergi. Dia tidak bisa jika terus di meja makan. Ia belum siap mendapatkan serangkaian kejadian ini. Ia ingin teriak sekarang.

Sekarang....

Di kamar Richie langsung mengunci pintu dan berlari ke Walk in closed. Dengan menahan gemas Richie langsung teriak.

"Aaaaaaa,,,, omg... omg... Gue beneran masuk di novel, dan jadi anaknya pasangan sejenis... Aaaaaaaa..... Gue happy... " teriakan Richie di WIC sungguh mengejutkan bila ada yang dengar.

Namun sayangnya di WIC kamar Richie kedap suara jadi Richie bebas teriak sangking senangnya.

Berlari mengitari meja yang khusus rak jam tangan, kaca mata, dan topi sungguh tingkah Richie saat ini sangat-sangat membuat orang yang melihat nya akan berfikir kalau Richie sedang depresi.

Namun itu tak terjadi karena Richie hanya over excited di WIC kamarnya saja.

Oke kita tinggalkan Richie yang lagi happy sekali dan kita beralih ke sepasang suami istri yang kini tampak khawatir di depan kamar sang putra.

"Rey... Kamu kenapa nak? " tanya Levin khawatir dengan sang suami yang berdiri di samping nya.

"Mas,,, Rey... Gimana ini... Dia gak jawab panggilan ku" suara sedih Levin membuat sang suami ikutan sedih.

"Tenang lah, putra kita pasti baik-baik saja, kita coba lagi ya" dengan suara lembut Dominic memenangkan sang istri aka Levin.

Dominic menatap tajam pintu yang sudah sedari tadi tak di buka oleh sang putra, bahkan karena putranya ini istrinya melewatkan jam makan malamnya.

Dengan sekali tendang pintu kini sudah terbuka dan Dominic yang akan masuk di dahului oleh sang istri.

"Rey... " panggil Levin menatap kamar yang gelap dan tak ada penghuninya.

Dimana putranya, entah kenapa perasaan khawatir hinggap di hati Levin, ia pun segera pergi ke kamar mandi dan saat gagang pintu akan di pegang Levin, pintu telah terbuka dari dalam dan keluar lah Richie yang rambutnya basah dengan handuk di leher.

"Mommy kenapa disini? " tanya Richie  menatap kedua orang tua barunya dengan tatapan polos alias pura-pura polos ya guys. 🤭

Levin tanpa kata langsung memeluk sang putra tanpa mendengar kata awal sang putra.

"Kamu kenapa nak? Apa kamu sakit? Kenapa tiba-tiba pergi dari meja makan? " tanya Levin beruntun.

Sedangkan Dominic menatap sang putra datar dan tajam namun dari sorot matanya ada kekhawatiran yang sama besarnya dengan Levin.

"Mom,,, pelan-pelan kalau nanya" kata Richie mengurai pelukannya.

Oke guys Richie mulai sekarang kita panggil Rey ya.

"Maaf, aku terlalu khawatir dengan mu sayang" kata Levin yang kini di tuntun untuk duduk di kasur oleh Rey.

"Maafkan aku mom, aku... " belum selesai Rey bicara sudah di potong oleh Levin.

"Kenapa kamu memanggilku mom nak? Panggil ayah" kata Levin mengingatkan.

"Gak mau, mulai sekarang aku akan memanggil ayah dengan sebutan mommy" kata Rey tanpa mau di tolak.

Levin menatap sang suami yang berdiri di samping nya. Dominic mengangkat satu alisnya dan menatap sang putra.

"Kenapa kau ingin memanggil ayahmu dengan sebutan mommy" tanya Dominic datar.

"Kenapa? Ada yang salah? " tanya Rey dengan satu alis terangkat.

"Jawab saja" Dominic menatap sang putra makin datar.

"Mom,,, daddy nakal,,, " kata Rey menatap sang mommy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mas... " kata Levin yang langsung memeluk Rey sayang.

Sedangkan Rey melirik sang daddy sambil menjulurkan lidahnya mengejek. Dominic yang melihat itu berdecih dan menatap sang putra tajam.

"Ya sudah ayo sekarang kita makan ya" kata Levin lembut ke sang putra.

"Tapi bolehkan aku manggil mommy? " tanya Rey penuh mohon.

"Memangnya kenapa kamu ingin memanggil ayah mommy? " tanya Levin penasaran.

"Sekarang Rey tanya, aku lahir dari mana? " tanya Rey menatap sang mommy.

"Dari perut ayah" jawaban polos keluar dari sang mommy.

"Ishh,,, mak gue gemesin banget sih" batin Rey.

"Jadi orang yang mengandung dan melahirkan di sebut apa? " tanya Rey.

"Ibu" jawab Levin.

"Nah,, jadi gak ada salahnya jika Rey manggil ayah dengan sebutan mommy sekarang" jelas Rey dan di anggukki oleh Levin.

Sedangkan Dominic menatap sang putra yang kini tampak berbeda, ada apa sebenarnya? Putranya kini semakin banyak omong dan apa-apaan tadi, putranya seperti menantangnya saat di dalam pelukan sang istri.

Oh atau jangan-jangan. Memikirkan sesuatu yang tak pasti itu membuat Dominic menatap sang putra kesal.

Sedangkan Rey ia melihat tatapan bapak gay nya pun tersenyum miring tanpa di sadari keduanya.




Tbc.

7 Juli 2024

Transmigrasi Seorang FudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang