Allooo gengssss
Jumpa lagi nih kita 😍😍JUJUR KALIAN KANGEN MA AKU APA MA ALGRAREZ?!
🥺🥺🥺Camattt baca ya Cyinn
Banyakin istighfar ya biar kagak stres 😘😘Jaga kesehatan selalu untuk kalian semua 🙌🙌
.
.
.
.
.Baru saja memasuki markas, Algrarez sudah disambut dengan wajah para sahabatnya yang sangat frustasi. Apalagi si pendiam yang selalu saja bijak, Gabriel terlihat sangat frustasi sekarang. Ini pada kenapa, sih? Kan seharusnya dia yang frustasi disini.
"Kenapa lo semua? Mukanya kaya gak dapet jatah aja," Algrarez langsung duduk di antara mereka setelah melepaskan jaketnya.
Kenzo mendengus sinis, "Lo kali yang gak pernah dapet jatah." Dan Algrarez hanya terkekeh geli mendengarnya. Ya, iya, sih. Dia yang seharusnya menampakan wajah frustasi itu, kan? Karena kan wajah, dia gak dapat jatah. Jadi, normal-normal saja kalo frustasi sedikit.
"Temen lo nih," Benji sudah kehabisan kata-kata lagi. Sebenarnya ini antara salah Gabriel dan salah Kenzo juga, sih.
"Kenapa dia?" Algrarez mengeluarkan sebatang rokoknya. Tatapannya tidak jauh dari Gabriel yang mengusap wajahnya frustasi sekarang.
"Jane hamil," Bukan Gabriel yang menjawab melainkan Kiran.
Detik berikutnya percayalah kalau jantung Algrarez di dalam sana sedang menari balet. Bahkan rokok yang diapit diantara dua jarinya kini sudah jatuh ke lantai. "Bangsat!" Cukup lama diam akhirnya Algrarez memgumpat juga, "Kok bisa? Maksudnya..., emang serius hamil? Udah ke dokter?" Untuk kali ini Algrarez tidak mau menyalahkan apapun. Toh, mereka semua tahu kalau gaya pacaran Gabriel memang sudah memasuki ranjang. Dan Gabriel sendiri pun sadar akan resikonya, makanya selama ini dia main aman.
"Belum, tapi Jane udah tes sepuluh kali. Positif semua," Wah kerennya anak satu ini. Sudah bisa buat anak. Algrarez sangat bangga kepada Gabriel.
"Lo kan main aman selama ini." Rasanya aneh sekali jika Jane hamil padahal mereka selalu main aman. Kalau Gabriel tidak memakai pengaman, pasti Jane yang meminum pil KB. "Terus, kok bisa kebobolan gini?" Dan Algrarez benar-benar tidak mengerti sekarang.
Gabriel mendengus sinis. Tatapannya tertuju pada Kenzo, menatap cowok itu tajam, penuh dendam. Sementara Kenzo hanya meringis, "Gue iseng doang sumpah." Katanya membuat Algrarez menatapnya bingung. "Gue gak sengaja rusakin kndomnya si Gabriel." Bangsat. Algrarez tau Kenzo itu bodoh, tapi kok bisa, sih? Otaknya dimana sampe rusakin kndom orang. "Gue guntingin ujung kndmnya." Dan percayalah, sekarang Algrarez benar-benar mematung mendengarnya. Sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi atas ketololan yang teman-temannya perbuat.
"Lo tuh kalo iseng mikir dikit goblok," Benji jadi ikutan frustasi dengan masalah Gabriel. Ya, gimana tidak? Gitu-gitu Jane juga teman mereka.
"Ya mana gue sempet mikir? Orang gue iseng." Kenzo beralasan, tadi jika tidak ada mereka wajah Kenzo sudah babak belur dibuat Gabriel. Untung saja ada Benji dan Kiran yang menahan Gabriel untuk tidak menghajar Kenzo.
Sudah, lah. Lagipula nasi sudah menjadi bubur. Tinggal nikahin aja, kan? Ya, Kiran tau tidak segampang itu memang. "Dia mana pernah mikir, sih. Orang otaknya aja dilelangin." ucap Kiran membuat Kenzo mendengus sinis.
"Lagian lo juga, sih. Masa gak bisa bedain kndm yang masih baru sama yang udah dirusakin." Algrarez tentu menyudutkan Gabriel. Bagaimana pun juga memang salah Gabriel juga, sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Teen FictionZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...