Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria yang dituduh oleh seorang wanita (VALENA) bahwa dia adalah bodyguardnya yang bersembunyi di dalam hutan, padahal itu adalah kebohongan yang besar dan menimbulkan konflik. Pria itu terpaksa harus menerima t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Valena berada di dalam rumah pria itu, ia bersembunyi di balik sofa sambil melihat ke arah luar, apakah pria itu baik-baik saja di sana? Karena Erick berhasil menemukan keberadaannya. Ia takut pria tadi di hajar habis-habisan oleh mereka, karena kelima bodyguard itu adalah kepercayaan sang ayahnya.
Terdengar suara pintu terbuka menampilkan sosok pria tadi berjalan menghampirinya dengan keadaan baik-baik saja. Valena merasa lega sekaligus heran apa yang terjadi di luar? bukankah Erick tepat menemukannya di depan matanya tadi.
"Keluar lah!" Tegas pria itu membuat Valena terkejut lalu berdiri menghadap ke arahnya, pria itu berjalan menghampiri wanita itu yang melangkah mundur.
"T-tuan aku minta maaf, sudah membuatmu terlibat dalam urusan ku." Ucapnya sambil memejamkan matanya.
"Pergilah dari sini."perkataan pria itu sangatlah tenang namun sedikit tegas.
"T-tapi tua—"
Terdengar suara petir menggelegar dan hujan turun dengan deras, hingga membuat Valena spontan menutup kedua telinganya sembari menangis, sedangkan Pria itu acuh dengan sikap Valena yang aneh menurutnya.
"T-tuan jangan tinggalkan aku ...," lirih Valena sambil mencengkram kuat telinganya karena ia trauma dengan suara petir, pria itu menghentikan langkahnya menoleh ke belakang.
Pria itu memutar badannya berjalan menghampiri wanita itu yang sedang menangis. Ia berlutut di hadapannya untuk mengecek kondisi wanita ini, hal itu membuat Valena membuka kedua matanya seraya mengukir senyum, mereka berdua saling bertatapan satu sama lain dan hanyut begitu dalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pergilah ke kamar ku dan ganti pakaian mu!" pria itu beranjak dari sana pergi entah kemana.
Valena yang mendengar hal itu terdiam sejenak, mencerna perkataan pria tadi, "cepatlah nona!" Bentak pria itu dari arah luar, Valena bergegas Pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian yang terlihat kotor dan lusuh. Tetapi, ia baru menyadari bahwa dirinya tidak punya pakaian ganti.