Bab sembilan belas

205 129 56
                                    






Hari ini adalah hari rabu anak anak SMA ANTARIKSA BANGSA tidak melakukan pembelajaran karena pembelajaran mereka telah selesai.

Hari ini anak anak sibuk di kelas nya masing masing untuk melakukan aktivitas nya.
Di kelas 12 MIPA 2 Adel yang dari tadi sibuk dengan handphone nya itu.

Bukan Adel namanya kalo tidak bucin, sebagai teman Jingga biasa saja melihat perilaku teman nya itu karena orang kalo lagi pacaran pasti lagi bucin bucin nya.

Jingga yang dari tadi membaca buku novel nya itu tapi ia merasa tidak enak berada di kelas, karena teriakan mereka yang membuat Jingga tidak fokus membaca novel itu. Anak anak di kelas Jingga yang dari tadi teriak teriak greget karena meraka sedang main game online.

Jingga yang merasa terganggu memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.

"Del, gue mau ke perpus lo mau ikut nggak?"

"Nggak deh gue di kelas aja"

"Bucin mulu lo, kalo nanti ada guru yang masuk lo telpon gue ya"

"Oke Jingga" sahut Adel dengan mengacungkan jempol nya.

Sebenarnya Jingga ingin mengajak Adel karena ia ingin menghabiskan masa masa mereka berdua saat SMA. Tetapi Jingga juga tidak boleh egois karena pacarnya juga penting bagi Adel.

Jingga keluar kelas menuju perpustakaan sambil memandangi keindahan keindahan sekolah yang di penuhi tanaman tanaman yang membuat sekolah lebih indah.

Mungkin beberapa hari ini adalah hari terakhir Jingga melihat keindahan sekolah ini mungkin besok besok juga bisa tapi tidak dengan kenangannya.

Tempat memang bisa kita jumpai setiap hari bahkan setiap detik tapi tidak dengan kenangan mau kita berhari hari di tempat yang sama tapi mengulang kenangan itu tidak akan pernah bisa.

Ceklek..

Jingga membuka pintu perpustakaan, terlihat sangat sunyi di perpustakaan ini karena mungkin sebagian mereka yang datang ke perpustakaan ini hanya untuk tidur, karena ruangan itu dingin di karenakan ada AC.

"Kamu kelas 12 apa," ucap salah satu penjaga perpustakaan itu

"Saya 12 MIPA 2 bu, ada apa?," sahut Jingga

"Ibu minta tolong nanti kalo kamu keluar tolong fotocopy ini ke koperasi sekolah, soalnya Ibu mau keluar sebentar ada keperluan kamu nggak keberatan kan kalo nolongin Ibu?," ujar Ibu guru penjaga perpustakaan itu memastikan kalo Jingga bisa membantu nya.

"Iya Bu, aku bisa kok nolongin Ibu"

"Terimakasih"

---

Brak!
Brak!

Suara lemparan batu mengarah ke kaca kelas mereka masing masing, membuat anak anak keluar untuk memastikan kejadian hal itu.

Lemparan batu yang sangat membuat anak anak SMA ANTARIKSA panik dengan kejadian itu mereka berkeliaran untuk menyelamatkan diri nya masing masing.

"WOI COWO YANG SUKA PAKAI SLAYER MERAH DI TANGAN KELUAR LO! JANGAN JADI PENGECUT BANGSAT! GUE HITUNG DALAM KEHITUNGAN KE 3 KALO LO NGGAK KELUAR GUE HABISIN SEKOLAH LO!, " ujar Afreen

Afreen lelaki bertubuh besar memiliki mata yang menyeramkan.

"Lang Afren ada di pagar sekolah kita," ujar Angga

Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang