•
•
•
•
•
Hari ini Jingga benar-benar tidak enak badan tidak biasanya Jingga sakit mendadak seperti ini.Seharian Jingga cuman bisa membaringkan tubuh nya di atas kasur yang empuk itu.
Jingga mengarah ke Bunga daisy itu ia sambil memandangi keindahan Bunga itu.
Benar kata galang bunga ini sangat indah.
Helda yang dari tadi yang sedang memasak untuk makan malam, sementara Alina yang melihat itu ia berniat untuk membantu Helda.
"Mau aku bantuin bu," ujar Alina
"Ga Usah kamu duduk aja sayang," sahut Helda
Merasa sangat bosan Alina yang dari tadi cuman memandangi handphone nya ia berniat untuk ke kamar nya Jingga.
Tok...
Tok.."Ini kaka"
"Masuk aja ga di kunci"
Melihat Jingga yang sedang memegang Bunga itu membuat Alina untuk menjahili adek nya itu.
"Bunga dari siapa? Jangan jangan dari itu-"
Belum sempat melanjutkan omongannya Jingga yang cepat menutup mulut kaka nya itu membuat Alina sontak kaget.
"Jangan kencang kencang Kak, nanti Ayah dengar," ketus Jingga
"Kenapa, memang nya bunga nya dari siapa"
"Galang yang tadi nganterin aku pulang"
Tidak ada balasan dari Alina ia mengangguk paham dengan ucapan Jingga.
"Kamu masih sakit?"
"Enggak, udah lumayan ko"
--
Di ruang meja makan Herman, Helda, Alina dan Juga Jingga sedang berkumpul di tempat itu.Jingga dengan muka polos nya itu sedikit aneh melihat Ayah nya yang sedang memasang muka tegang nya itu.
"Jingga Ayah mau bicara sama kamu," ujar Ayah
"Herman kita makan dulu nanti setelah selesai makan baru kita bicarakan ini ke Jingga," sahut Helda.
Dari tadi Alina cuman bisa diam di meja makan itu karena ia mempunyai firasat kalo yang sebenarnya ingin di bicarakan Ayah nya pasti soal perjodohan.
--
Rumah yang sangat sunyi seakan akan ada kenangan yang tidak akan bisa di lupakan dari rumah itu.
Kenangan bersama orang tua adalah kenangan yang paling sangat berharga dalam hidup kata orang hargailah orang tua kalian saat mereka masih hidup karena tidak semua anak memiliki banyak waktu bersama orang tua nya.
Saat kita rindu dengan seseorang tapi cuman sebatas Al fatihah untuk orang itu.
Biru memasuki kamar yang sangat istimewa semua nya terasa indah saat memasuki kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Biru
Teen Fiction[Sebelum membaca jangan lupa follow akun ini] Jingga Atira Putih Menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah apalagi ketika kita beranjak dewasa kita kehilangan separuh hidup kita yaitu Ibu. Dikejutkan dengan keadaan bahwa ia harus menerima Ibu sambungn...