Lost his Mind

106 9 18
                                        

Orang-orang banyak bertindak sopan manakala sudah memasuki kawasan kepolisian, salah satunya kantor kepolisian Mapo ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang banyak bertindak sopan manakala sudah memasuki kawasan kepolisian, salah satunya kantor kepolisian Mapo ini. Namun agaknya berbeda dengan Soekjin yang sudah panik, pria itu bahkan memarkir asal-asalan mobilnya. Ia juga berlari hingga tidak sengaja menyenggol polisi yang kebetulan lewat sedang polisi yang disenggol hanya bisa memaklumi.

"Ella!" panggilnya setelah ia tiba di salah satu ruangan tempat Leyla berada. Nafasnya memburu, tubuhnya bergerak naik turun.

Yang dipanggil hanya diam tanpa menoleh, masih setia duduk di sofa ujung sana dan netranya setia menatap keluar jendela. Seokjin mendekati istrinya dan betapa hancurnya hatinya saat melihat kaki sang istri sudah kotor dan kemerahan tanpa alas kaki, pakaian yang istrinya gunakan juga sudah kotor dan penuh bercak tanah.

Salah satu polisi yang ada disana, memberi isyarat pada Seokjin untuk duduk terlebih dahulu.

"Bisa kami lihat kartu identitas anda?"

Seokjin mengangguk lalu menyodorkan kartu identitasnya.

"Apa hubungan anda dengan gadis itu?"

"Saya suaminya"

"Istri anda kami temukan di jembatan Mapo dengan kondisi yang sangat berantakan. Salah satu pejalan kaki yang kebetulan lewat melihat istri anda dan karena takut terjadi sesuatu kami diminta untuk datang kesana" jelas polisi tersebut.

"Kami sudah bertanya banyak hal tapi tidak satu pun ia jawab. Istri anda hanya diam, jadi saat ponselnya kami temukan dalam keadaan tidak aktif, tadi kami berinisiatif mengaktifkan kembali ponselnya dan kebetulan anda menelepon" lanjutnya lagi sedang Seokjin hanya fokus pada keadaan istrinya diujung sana.

Lagi, polisi itu mengangguk "Jika ada masalah, tolong diusahakan untuk diselesaikan baik-baik" nasihat polisi yang terlihat sudah berumur itu.

Seokjin menaikkan salah satu alisnya.

"Silakan menemui Istri anda, ia perlu istirahat" ucap polisi itu lembut melihat Leyla.

Seokjin yang sedari tadi sudah ingin membawa Leyla pulang akhirnya segera mendekati istrinya itu lagi. Ia berlutut dihadapan istrinya, menarik pelan kedua telapak tangan sang istri dan mengusapnya lembut. Membuat Leyla akhirnya mau juga menoleh menatap mata sendu sang suami. Kedua netra itu terkunci, sakit yang dirasakan Seokjin semakin menjadi-jadi manakala dirinya bisa melihat sendiri bahwa istrinya sangat terluka.

"Kita pulang, ya?" Sangat lembut bahkan terlampau lembut.

Hati Leyla sedikit terenyuh ditengah sakitnya, ia sedikit merasa hangat dengan suara lembut seokjin untuk pertama kalinya ia dengar. Leyla masih diam, namun tak lama ia terkejut saat Seokjin menggendongnya tiba-tiba membuat Leyla reflek mengalungkan tangannya pada leher pria itu karena takut terjatuh.

Seokjin dudukkan dengan nyaman istrinya itu dan ia kembali pada kemudi. Diperjalanan istrinya masih diam, Leyla masih setia menatap jalanan. Hati Leyla belumlah tenang, ia hanya masih bingung bagaimana kelanjutan kehidupan rumah tangganya setelah ini.

Lavender | Kim Seok-Jin | END || BELUM REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang