Bab tujuh belas

412 290 90
                                    





Hari ini adalah hari senin, tapi hari senin ini adalah hari yang berbeda senin yang biasnya upacara sedangkan senin ini adalah jadwal ujian SMA ANTARIKSA BANGSA.

Menurut anak' SMA ANTARIKSA BANGSA lebih baik mereka ikut upacara dengan berpanas dari pada mereka harus menghadapi ujian sekolah ini.

Karena jika nilai ujian mereka tidak tuntas maka mereka tidak akan lulus dari sekolah itu.


Jingga yang dari tadi berjalan di koridor sekolah dengan muka yang sedih nya seperti ada kekecewaan di dalam hati nya.

Jingga duduk di kursi dekat taman sendirian ia menoleh kiri kanan mencari Adel tapi tidak ada.

Hari ini jadwal pertama untuk anak Ipa ialah MTK sedangkan anak IPS dengan jadwal ekonomi.

Jingga membuka tas nya untuk mengambil buku mtk itu karena malam tadi ia belajar cuman sebentar Jingga berusaha mencari buku nya itu dalam tas tetapi tidak ada.

"Perasaan tadi gue buat buku nya disini" batin Jingga.

Jingga mengeluarkan ponsel nya dalam saku kantong nya itu, ia ingin menelpon Adel untuk meminjam buku MTK itu, Saat Jingga ingin memencet no Adel itu tiba' ada tangan yang memberikannya sebuah buku MTK itu.

"Nih! Buku lo, kemaren buku lo ketinggalan di meja niat nya mau gue antar tapi lupa"

Jingga mengambil buku nya yang ada di tangan Biru, tetapi Jingga hanya diam tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Jingga yang ada di otak Jingga hanyalah kenapa harus dia?.

Suara bunyi bel sekolah berbunyi terdengar sangat berisik suara anak' SMA ANTARIKSA BANGSA mereka berlarian mencari ruangan mereka masing'.

Sementara Jingga berdiri di kursi itu ia memasukkan buku MTK nya saking riuh nya SMA itu sampai' menabrak badan nya Jingga.

"Aduh!"

Melihat Jingga hampir terjatuh Biru menangkap badan nya Jingga sehingga mereka berdua saling berhadap hadapan secara dekat.

Jingga yang melihat badan nya itu di pegang Biru membuat Jingga sontak mendorong badan nya Biru.

"Harusnya lo tadi ga usah menangkap badan gue!" ketus Jingga

"Harusnya lo berterimakasih sama gue, kalo gue engga pegang lo bisa' lo nya jatuh di lantai," sahut Biru.

Karena merasa malas berdebat dengan Biru sepagi hari ini Jingga langsung berbalik arah lalu ia berjalan menuju ruangannya ujian nya.

NO 47
Melihat no itu Jingga langsung duduk di meja nya itu.

Kalian pasti bertanya Biru ruangan di mana?

Biru berbeda dengan ruangan dengan Jingga, Jingga yang ruangan 3 sementara Jingga di ruangan 2.

Adel kemana ga biasnya ia telat

"JINGGA!" teriak Adel

"Gue engga telat kan?" ujar Adel sambil mengatur nafas nya.

"Lo dari mana? Sampai ngos-ngosan gitu" sahut Jingga

"Nanti gue cerita habis jam ujian selesai!" ujar Adel

Jingga mengangguk ucapan Adel yang arti nya ia mengiayakan.

--


60 menit waktu ujian merupakan waktu yang sangat singkat bagi Adel apalagi mapel ujian hari itu ialah MTK

Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang