Step- sister?

87 8 1
                                        

"Cukup Sohe! Jangan mengacau!" cebik Bibi Byul pada anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup Sohe! Jangan mengacau!" cebik Bibi Byul pada anaknya.

Gadis muda itu tampak memutar mata malas, agaknya masih tak ingin menghentikan mulutnya namun walau begitu ia akhirnya pergi setelah melihat Seokjin yang sudah berjalan kembali ke meja mereka.

"Maafkan Sohe ya, dia memang suka asal bicara. Jangan dipikirkan" sesal bibi Byul.

Sedang Leyla hanya tersenyum pahit sembari menganggukkan kepalanya "Tidak papa, Bi" jawabnya.

Sedang tangannya sibuk meremas dibalik meja, hatinya sakit dan ia tidak nyaman.

"Ella..." panggil Seokjin setelah tiba, membuat Leyla mendongak menatap sang suami yang sudah duduk disebelahnya.

"Ada apa?" tanya Seokjin setelah melihat raut gusar diwajah sang istri.

Leyla tersenyum palsu, menggeleng "Tidak ada apa-apa. Tadi bibi Byul dan Sohe datang menyapa, aku senang tadi diajak bicara" dustanya.

"Ya sudah, makan dulu"

Leyla diam, Seokjin yang tersadar pun kini akhirnya meminum sedikit jus milik Leyla.

"Aman" jawab Seokjin singkat sedang Leyla terpelongo melihat jusnya yang diminum seokjin.

"Jangan kaget. Soalnya aku hanya mengambil satu jus jeruk untukmu, aku tidak minum jus" jelas Seokjin yang agaknya paham.

Leyla berganti tersenyum malu "Tidak apa-apa kok. Aku suka" jawabnya jujur lalu meminum jus itu membuat Seokjin geleng-geleng kepala ikut tersenyum kecil disana. Tapi Leyla tak melihat senyuman itu.

Sebelum Leyla meminta, Seokjin sudah mencicipi makanan yang ia bawa. Masing-masing makanan ia makan satu untuk membuat Leyla yakin. Kadang Seokjin muak, tapi ia tetap lakukan agar Leyla bisa makan dan tidak kelaparan. Leyla yang sudah yakin pun mulai menikmati makanannya. Kendati begitu, perasaan gusar akan ucapan Sohe tadi tak bisa ia singkirkan barang sebentar. Mendadak pikiran negatif menyongsong dirinya, ia jadi ragu akan dirinya. Apakah benar ia tidak bisa membuat Seokjin bahagia?

"Benar tidak apa-apa? Mereka membicarakan hal buruk ya?" tanya Seokjin kembali karena ia merasa aneh melihat gelagat Leyla.

"Tidak kok, bicaranya baik-baik"

Seokjin menatap netra Leyla dalam sebelum Leyla dengan cepat menunduk "Iihhh, kenapa dilihat begitu!" sahut Leyla salah tingkah.

"Gunanya mata untuk melihat!" datar Seokjin.

"Habiskan makanannya" Leyla mengangguk bak anak kecil yang disuruh menghabiskan makanannya oleh orang tuanya.

"Tadi Paman Byul bilang ada koleganya yang ingin bertemu denganku. Ku tinggal sebentar tidak apa 'kan?"

Leyla mendongak, salah satu tangannya meremas dibalik meja. Ia gusar, tapi tidak bisa untuk menahan Seokjin "Ya, tidak apa-apa" sampai pria itu menghilang dari pandangannya.

Lavender | Kim Seok-Jin | END || BELUM REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang