Assalamualaikum, semua!
Perkenalkan, namaku Ilmira. Asalku dari Yogyakarta.
Nama Ilmira bukanlah nama yang populer di Indonesia. Walaupun begitu, aku selalu senang dengan namaku walau tidak populer. Mungkin beberapa tahun kedepan namaku akan berubah. Nah, nama panjangku Ilmira Kharqa Farziyah. Nama yang cantik bukan? Kata Ibu dan keluargaku begitu. Oh iya, aku adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamaku bernama Adeeva. Sedangkan kakak keduaku bernama Hafiz—satu-satunya laki-laki dari kami. Kedua kakakku, bisa dibilang memiliki temperamen yang lumayan buruk. Terutama kakak laki-lakiku, Mas Hafiz.
Mari kembali ke hidupku.
Aku hanyalah seorang anak yang bisa dibilang hidupku berbeda dari kebanyakan orang. Mungkin terdengar tidak masuk akal. Tapi, kenyataannya seperti itu. Aku lahir dengan kondisi fisik dan mental yang berbeda dari orang lain. Ibuku pernah ber-cerita padaku jika sejak masih bayi aku selalu masuk Rumah Sakit karena demam dan muntah-muntah. Sejak kecil, aku juga selalu takut dan berbicara pada orang asing. Siapapun—kecuali keluarga. Tidak hanya itu, kisah hidup dalam keluargaku pun berbeda. Dalam lingkungan pertemananku juga berbeda. Semua nampak berbeda dari sudut pandangku.
Tetapi, ada beberapa orang yang berkata padaku jika aku adalah anak kuat, pintar, dan baik. Namun, entahlah. Aku sering merasa bahwa aku tidak se-kuat, se-pintar, dan se-baik yang seperti mereka katakan. Banyak yang memujiku, bahkan ada yang masih ingin berteman denganku ketika aku di bully di sekolah. Namun, itu semua hanyalah permainan. Mereka tidak sungguh-sungguh dalam memuji atau berteman denganku. Intinya sih, aku dimanfaatkan. Sungguh ironis bukan?.
Aku juga bisa apa? Setiap hari dipikiranku hanya ingin tenang...menyendiri...merasakan sensasi kehidupanku. Hanya bayang-bayang saja yang bisa aku pikirkan. Berbagai cara telah aku coba untuk bertahan. Berbagai cara juga telah aku coba untuk menyerah. Aku sering merasa bahwa hidup ini tidak adil. Namun, aku juga bersyukur karena aku masih memilih untuk tidak menyerah sampai akhir. Sekalipun di ambang batas, bisikan-bisikan kecil dari dalam diriku menjadi penguat bagi diriku. Tentu saja, itu semua tidaklah lain karena Allah. Allah yang selalu menempati posisi pertama di hidupku. Mungkin, karena aku masih anak-anak jadi aku tidak tahu apa dan bagaimana arti hidup itu. Serta apa yang harus ku lakukan untuk hidup.
Pada akhirnya, aku hanyalah seorang manusia biasa yang masih jauh dari kata hebat. Tetapi, segala mimpi dan cita-citaku membuat aku menjadi sosok yang idealis, apa adanya, dan ambisius. Sosok dalam diriku bisa dikatakan juga hasil dari didikan keluarga. Kami selalu bertahan dan berusaha melindungi diri satu sama lain. Apapun yang terjadi kami selalu bersama. Walau.... aku sempat kehilangan kasih sayang dan arah hidup.
Nah, mungkin itulah sebagian kecil dari kisah hidupku.
Sekarang... apakah kalian siap, untuk menyelami kisah hidupku? Siap untuk mendengarkan cerita yang mungkin penuh emosional? Nah, Ayo! Kita sambut tokoh utama hari ini. Ilmira Kharqa Farziyah...
YOU ARE READING
I'M BRAVE AND STRONGER THAN YOU
General FictionCerita ini adalah kisah hidup perjuangan seorang wanita yang diharuskan untuk tetap hidup dalam kondisi baik-baik saja. Namun, dirinya terluka berat. Dia juga harus bertahan dan berjuang demi orang-orang yang ia cintai dan sayangi. Akankah ia sanggu...
