Genre: Action & Fantasi
Status: On Going
Note: Masing-masing bab memiliki 3k kata!
❈☬❈
Dendam pribadi yang berakhir menjadi tragedi, disebabkan oleh dua organisasi penelitian dengan status kejayaan yang sangat jauh. Tersebarnya virus berbahaya, mem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❈☬❈
Bumi dikenal sebagai tempat tinggal makhluk hidup yang paling sempurna, banyak kebutuhan alam dan oksigen yang tercukupi. Manusia hidup damai di dalam bumi, dengan berbagai macam aktivitas mereka. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup, satu-satunya planet dengan kehidupan yang paling sempurna. Terlepas dari kehidupan itu, para manusia hidup berdampingan dengan kekuatan gaib turun temurun.
Mereka mewarisi kekuatan yang berbeda-beda, hanya orang-orang tertentu yang bisa mewarisinya. Dengan kekuatan ini, memudahkan berbagai macam pekerjaan mereka dan membuat mereka aman dari banyak ancaman maupun marabahaya. Walaupun hidup berdampingan dengan kekuatan yang banyak menyalurkan bantuan, manusia masih tak luput dari yang namanya penyakit.
Organsiasi penelitian yang dikenal dengan nama Xenoct, sudah berdiri sejak 20 tahun lalu dan masih beroperasi dengan baik untuk menciptakan berbagai macam obat-obatan. Dengan masih berdirinya Xenoct, manusia hidup sehat dan dianjurkan untuk tidak menggunakan kekuatannya secara berlebihan demi mempertahankan fisik mereka yang hanya manusia biasa. Xenoct juga menciptakan obat untuk mengatasi luka yang diakibatkan dari kekuatan manusia itu sendiri.
❈☬❈
Sebuah bola basket dimainkan tanpa henti oleh 2 pemuda di padang rumput, beberapa daun kering berguguran dari pohonnya dan berhamburan di setiap sudutnya. Tapi tidak menghalangi permainan basket yang masih berlanjut oleh 2 orang pemuda, kemenangan telak diraih oleh Yugi. Pemuda 26 tahun yang berbakat bermain basket sejak kecil, Rewa yang sebagai lawan sejatinya sekaligus teman satu panti, selalu mendapat tawaan karena kalah dari tantangannya sendiri oleh Yugi.
Lelah karena kalah sebanyak 6 kali, Rewa berdiri di pinggir sembari menyeka keringatnya. Yugi masih melanjutkan permainannya sendiri dan memasukkan bola basket ke dalam ring yang dia buat bersama Rewa, mereka tidak bisa pergi jauh dari panti. Sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mendatangi tempat olahraga yang layak seperti pemuda sepantaran mereka di luar sana, otak kreativitas mereka pun berjalan.
Dengan bekerja sama, Yugi dan Rewa membuat ring untuk memasukkan bola basket seperti yang ada di permainan basket pada umumnya dengan mengandalkan bahan-bahan alam. Walau sederhana, tapi mereka bahagia dan bangga setelah membuat sesuatu dari bahan seadanya. Yugi memasukkan bola basketnya sebanyak 20 kali dan bola berhasil masuk sebanyak 17 kali, hal yang tidak akan pernah bisa dicapai oleh seorang Rewa. Tatapan iri selalu menyertainya setiap Yugi mencetak banyak gol, tapi Rewa tidak pernah memandanginya sebagai musuh.
Puas dengan kemenangan telaknya, Yugi menyusul Rewa di pinggir dan mereka duduk bersebelahan. Angin pagi berembus kencang, rasanya segar setelah mengeluarkan banyak peluh keringat. Setiap hari, terasa sama. Yugi dan Rewa bangun tidur, sarapan bersama anak-anak panti yang lain, literasi hingga tiba jam makan siang, sorenya mereka bersantai hingga malam, dan tidur sampai datang pagi untuk melakukan aktivitas yang selalu sama. Rasanya memang sedikit membosankan, itulah yang kadang dipikirkan oleh Rewa.