Bermula dari ajakan sang sahabat untuk mencoba menu es teler di kios yang baru buka membuat Diva bisa menemukan kisah cintanya.
Jika kalian pikir Diva jatuh cinta dengan pelanggan yang berada disana, kalian salah besar.
Nyatanya Diva kini jatuh cint...
Jangan lupa seperti biasanya tinggalkan jejak kalian disinii💝
Absen dulu pakai emoji ini🍨
Siap membaca kisah Diva dan Angkasa?
Cuss langsung🚀
Happy Reading All❤
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue punya rencana buat deketin dia."
"Rencana apa?"
Sepenggal hot cappucino berhenti mengalir dari mulut Diva, meletakan cangkir di atas meja, gadis itu mulai membisikan satu rencana yang membuat Nisa berhasil tersedak air liurnya sendiri.
"Lo gila? Ngapain lo mau nyamar jadi sales cuman biar makin dekat sama Angkasa?"
Nisa tidak habis pikir dengan cara berpikir Diva yang sedikit ga waras. Orang lain deketin crush dengan cara memberi perhatian, ngasih makanan, confes kecil-kecilan.
Lah ini?
Jadi sales buat dapetin hati crush? Gimana caranya?
Menjawab semua raut bingung yang Nisa tampakan, Diva mulai menjelaskan satu persatu tujuan dari rencananya.
"Jadi gini Nis, gue kan punya cafe tuh."
Nisa mengangguk-angguk saja.
"Kan di dalam cafe gue ada satu stand kosong. Awalnya gue mau jadiin tuh stand buat kasir tambahan. Tapi setelah dipikir-pikir lagi kayaknya kalau gue sewain stand itu ke Angkasa bakalan lebih berguna."
"Yakin, kalau berguna? Kalau dia ga mau nyewa gimana?"
Diva menjentikan jemarinya ketika mendengar pertanyaan Nisa.
"Justru itu poin utamanya. Mungkin kalau gue ngaku gue yang punya cafe, dia gabakal minat. Tapi kalau gue nyamar jadi sales yang kerja di cafe, mungkin masih ada kesempatan."
"Maksud lo?"
Diva membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman bercerita. "Jadi rencananya besok pulang sekolah gue dateng ke kios dia sambil bawa selembaran brosur cafe. Nah ceritanya nanti gue bakal akting jadi sales yang lagi dikejar-kejar sama target. Bahasa kasarnya nanti gue bakal memohon gitu ke dia supaya dia mau nolongin gue Menuhin target."
Tepukan tangan beserta senyuman lebar milik Nisa menyambut Diva. Nisa tidak menyangka bahwa sahabatnya ini bisa memiliki ide yang tidak lumayan buruk, tapi juga sedikit goblok.