CH 17

144 29 0
                                    

"Astaga... yang benar saja, sungguh."

Guhyeong mengambil handuk olahraga yang bersih dan melilitkannya dengan erat di tangan Iijun. Daripada menghentikan pendarahan atau mengobati, sepertinya dia lebih ingin Iijun agar tidak bisa menggigit tangannya lagi.

"Apa yang sebenarnya kau benci dari kakakmu?"

"Kau juga tahu yang maksudku, kan?"

Iijun menjawab dengan nada yang lebih tinggi dari biasanya dan mengubur wajahnya di kedua tangannya dengan ekspresi kesakitan.

Guhyeong, yang terbaring di atas peralatan, menggerutu tentang bagaimana anak-anak zaman sekarang tidak menghormati orang dewasa, kemudian mengangkat barbel untuk melanjutkan set berikutnya sambil bergumam menunggu giliran Harin yang tengah mengerutkan kening.

"Hei, tinggalkan saja. Apa ada cara untuk menandinginya? Berapa skor tertinggi yang pernah kau dapatkan sejauh ini? Apa itu 2% dengan Guide Choi Yumin?"

"......."

"Bahkan dengan Guide kelas S, kau hanya mendapatkan 2%. Jadi, jangan terlalu berharap."

Sulit untuk membedakan apakah dia sedang menghibur atau mengejeknya, Iijun mengangkat kepalanya, menatap Harin melalui cermin sebelum mengubur wajahnya di kedua tangannya lagi.

Desahan pun keluar dari celah giginya.

"Semua kacau..."

Dia kehilangan boneka Yopy kesayangannya, lalu orang yang sangat dia yakini menjadi Guide eksklusif untuknya kemungkinan bersama dengan orang lain sekarang.

Dan orang itu... tidak lain adalah Sa Kangjun.

Kakak laki-lakinya, yang enam tahun lebih tua darinya, adalah sosok yang sempurna. Dia adalah buah cinta antara Sa Geonho, Esper kelas S pertama di negara ini, dan Cha Yoonhee, aktris ternama pada masa itu. Dia tidak hanya dicintai dan diperhatikan oleh orang tuanya tetapi juga seluruh rakyat.

Seiring bertambahnya usia, kakaknya semakin mirip dengan ayahnya. Dia mewarisi otak yang jenius dan bahkan penampilan yang persis seperti ayahnya, dari rambut hitam legam, mata obsidian, hingga kulit putih pucat.

Iijun tidak pernah bisa melupakan tatapan bangga dan penuh kasih sayang yang dia lihat di mata ibunya ketika dia memandangi kakaknya yang baru belajar berjalan di video rumahan yang direkam seseorang sebelum dia(IJ) lahir.

Itu adalah tatapan yang tidak pernah dia dapatkan.

Di sisi lain, Iijun mewarisi penampilan dari ibunya. Rambut coklat dan mata amber. Orang-orang berkomentar bahwa kami berdua seperti memilih satu orang tua untuk ditiru.

Namun, saat Iijun lahir, kondisi ibunya tidak begitu baik.

Pada saat itu, ibunya sangat kuruh sampai-sampai tidak ingin menatap cermin. Dia tidak ingin melihat Iijun yang sangat mirip dengannya.

'Umurmu akan enam tahun tapi kau masih belum bisa membaca? Kangjun saat itu...'

Iijun selalu dibandingkan dengan masa kecil Kangjun, dan setiap kali itu terjadi, ibunya menatap Iijun dengan tatapan rasa bersalah dan rendah diri. Saat dia memikirkannya sekarang, mungkin dia pikir anaknya tidak secerdas Kangjun karena dia(IJ) mirip dengannya.

Begitulah waktu berlalu.

Di titik tertentu, ibunya merasa takut dengan kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang Esper. Dia bahkan kecewa dengan ras Esper itu sendiri. Rupanya, cinta yang melampaui batas antara Esper dan non-Guide pun memiliki batasnya.

Masa itu adalah masa kekacauan. Konon ayahnya juga seringkali berada di ambang pelarian. Tampaknya ibunya tidak lagi mampu memahami hal-hal yang dulu dia pikir dia pahami dengan mudah. Dia tidak lagi bisa memahami suaminya yang terpaksa memeluk orang lain karena tuntutan tugas.

[𝐵𝐿] ꜱɪᴇʀʀᴀ ᴛᴏ ᴊᴜʟɪᴇᴛWhere stories live. Discover now