Part 01 || Nasha Khaira Ayunda 🕊

1.7K 82 28
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

______________________________________________

Kota Bandung dengan langit perpaduan merah muda dan jingga terlihat begitu cantik di pandang mata, matahari yang hampir tenggelam di barat sana membuat seorang gadis yang tengah berdiri di rooftop sebuah gedung menatap takjub akan keindahan tersebut.

Nasha Khaira Ayunda atau yang kerap di panggil Aca, gadis keturunan Sunda yang saat ini berusia 20 tahun. Dengan bola mata berwarna coklat, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir kecil berwarna merah muda alami juga rambut bergelombang yang selalu terurai, 'cantik' itu lah kata pertama yang akan orang katakan jika bertemu gadis itu.

Kriing...!!

Dering panggilan masuk terdengar, Aca merogoh tas kecil nya dan mengambil ponsel dengan logo apel tergigit itu kemudian menempelkannya di telinga kanan.

Setelah selesai berbicara dengan seseorang di seberang telepon sana, Aca segera berbalik dan turun dari rooftop.

"Ayah?" panggil nya dengan membuka pintu sebuah ruangan tempat ayah nya bekerja, namun ruangan itu terlihat kosong. Aca menghela nafas kasar dan kembali menutup pintu ruangan tersebut kemudian melangkahkan kaki keluar dari kantor milik Ayah nya itu.

Ia membuka pintu mobil dan segera melajukan kendaraan roda empat nya menuju sebuah tempat.

"Hai guys," sapa Aca ketika sudah sampai di sebuah pusat perbelanjaan, disana ada dua teman nya yang melambaikan tangan ke arah gadis itu.

"Lama ya, nungguin?" tanya Aca menghampiri mereka.

"Enggak kok, gue juga baru nyampe," jawab _Riska, teman Aca.

Bagi perempuan, belanja adalah aktivitas yang menyenangkan. Begitu pun dengan Aca dan kedua teman nya ini, kini mereka telah berada di salah satu toko pakaian.

Aca membeli beberapa rok pendek dan juga atasan crop top.

"Guys sorry gue harus balik duluan, nyokap gue telponin terus," ujar _Desi dengan memperlihatkan layar ponsel nya.

"Iya enggak apa apa, hati hati di jalan," balas Riska, sementara Aca hanya menganggukan kepala nya.

'Beruntung banget Desi, orang tua nya selalu khawatir kalo dia belum pulang ke rumah. Lha gue? pulang larut malem juga kayak nya orang tua gue gak peduli, secara kan kerjaan lebih penting dari pada anak.' batin Aca.

🕊🕊🕊

Sebuah rumah ber cat putih yang lumayan megah sudah berada di hadapan Aca, gadis itu membuka gerbang dengan perlahan dan kembali masuk ke dalam mobil, setelah mobil terparkir di halaman rumah, ia kembali menutup pintu gerbang dan melangkah kan kaki nya hingga sampai di depan pintu rumah.

Gadis itu menghela nafas nya dan segera mendorong knop pintu, setelah pintu berhasil terbuka, sayang nasib baik sedang tidak berpihak padanya.

"NASHA KHAIRA AYUNDA!! dari mana aja kamu hah?!" seorang wanita berusia 40 tahun itu baru saja memergoki anak gadisnya sambil menyilangkan tangan di dada.

"Abis main, tumben jam segini Bunda udah pulang." jawab gadis yang kerap di panggil Aca itu dengan raut wajah yang datar.

"Tingali! jam sabaraha ieu? naha pantes budak parawan balik ka imah geus sakieu peuting na?!"

"Bunda kemana aja?! setiap hari aku pulang larut malem, kenapa baru sekarang bunda peduli?!"

"Bagus Kak, udah berani lawan bunda!'

Lembayung Senja || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang