halooww~
terimakasiii banyak banyak atas dukungan kalian karena sudah setia menunggu!! ꒰๑>ᴗ<๑꒱
Happy Reading!
—✦◌✦—
🐻🤎Sepulang sekolah, Lou kini berlarian memasuki area parkiran khusus. Melihat Ravel dan Lion tampak bersandar pada Mobil menunggu kedatangannya, Lou langsung menubruk ditengah-tengah tubuh tegap keduanya.
Felix mengikuti dibelakang dengan membawa tas perlengkapan Lou. Bisa ia lihat jika Theo dan Travis juga berada disana, ikut menunggu kedatangan sang Tuan Muda.
Lou mendongak, melihat Ravel juga Lion hanya bersedekap tak merespon, ia langsung merentang tangan mungilnya meminta digendong.
"Ayo pulang." Lion akhirnya bersuara, menyambut rentangan tangan sang adik dan mengangkatnya kedalam gendongan. Dengan sigap, Felix pun segera membukakan pintu Mobil untuk para Tuan Mudanya.
Lou yang hendak dibawa masuk kedalam Mobil, menyembulkan kepala dari balik tubuh Lion. Kemudian, melambaikan tangan mungilnya pada kedua sahabat sang kakak yang langsung membalas.
"Dadah kak Theo~ kak Travis~"
"Dadah Loulou!" balas Theo tersenyum lebar, seraya merangkul bahu Travis yang ikut melambaikan tangan.
"Kami pulang dulu." ujar Ravel berpamitan, menepuk bahu keduanya sebelum beranjak.
"Hati-hati, bro." seru Theo, yang langsung dibalas acungan jempol oleh Ravel.
Setelah Ravel ikut masuk kedalam Mobil, Felix pun mulai melajukan Mobil meninggalkan area khusus parkiran sekolah.
Di dalam Mobil, Lou yang saat ini telah duduk ditengah-tengah Ravel dan Lion, tampak sibuk mengeluarkan botol susu dari dalam tas beruangnya.
Ravel bersedekap dada, menatap Lou yang mulai menyandarkan tubuh mencari posisi nyaman, seraya memegangi botol susu dengan kedua tangan mungilnya.
"Loulou." panggil Ravel, memutar duduknya menghadap sang adik.
"Eung?" Lou menoleh, menatap Ravel dengan mulut mungil yang mulai menyesap susu.
Melihat bagaimana sepasang mata bulat Lou menatapnya polos, Ravel meringis pelan agar tak luluh.
Plop!
"Kakak marah." ungkap Ravel, menarik botol susu hingga terlepas dari mulut mungil sang adik.
Lou bangkit dari sandarannya, menatap bingung Ravel dan Lion secara bergantian. "Kenapa marah?"
"Siapa Alter?" tanya Lion, ikut membuka suara.
"Ah~" Lou mengangguk-angguk kepala, kembali bersandar dan melanjutkan acara minum susunya. "Anwak bwaru." jelasnya singkat, membuat Ravel mendengus kesal.
Kedua pipi chubby Lou sampai menggembung karena menampung susu strawberry. Merasakan aura gelap dari kedua sisi, mata bulatnya kembali melirik kearah Ravel dan Lion. Melihat kedua kakak memasang wajah datar, Lou segera kembali menjauhkan botol susu dari mulut mungilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE
Teen FictionLouise Wang namanya, bocah manja nan cengeng berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, hanyalah seorang anak yang selalu menginginkan perhatian lebih. Namun karena kedua or...